Adaro Turut Sukseskan Filantropi Indonesia Festival 2018

Wednesday, 21 November 18 Nila Sofianty

Filantropi Indonesia Festival (FIFest) 2018 digelar pekan lalu oleh Dyandra Promosindo dan Persatuan Filantropi Indonesia. Mengusung tema “From Innovation to Impact”, FIFest 2018 diisi sejumlah pameran, konferensi, networking session, skill share, talk show, forum, dan kemitraan.

Dalam pembukaan FIFest tersebut, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengharapkan filantropi Indonesia pada saat ini dapat membuka ruang bagi partisipasi siapa saja yang mau memberi dan membantu lewat kegiatan filantropis dan mendukung program Sustainable Development Goals (SDG) karena selama ini filantropi mungkin cenderung identik dengan orang kaya sehingga salah dipahami oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

Tercatat 85-90 stan hadir dengan menawarkan berbagai cara baru untuk menunjukkan kepedulian sosial dan memperlihatkan inovasi apa saja yang hadir di dunia filantropi. Salah satu yang turut terlibat adalah Adaro Foundation. Dalam FIFest 2018 kali ini, Adaro Foundation memperkenalkan program “Adaro Nyalakan Perubahan” sebagai upaya perusahaan mendukung dan mempercepat pencapaian SDG yang digaungkan oleh pemerintah.

BACA JUGA:   Soccsksargen Disambangi 3,16 Juta Wisatawan

“Adaro Foundation fokus berupaya mengembangkan program yang dapat meningkatkan kualitas SDM di Kalimantan dengan memadukan pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan karakter. Dengan demikian, kesempatan bekerja masyarakat di Kalimantan akan meningkat, sementara disparitas kualitas pendidikan antara Pulau Jawa dan Kalimantan menurun,” ujar Okty Damayanti, CSR Division Head Adaro Energy.

“Adaro Nyalakan Ilmu” merupakan program turunan “Adaro Nyalakan Perubahan” yang menyasar bidang pendidikan dengan menerapkan lima program unggulan, yakni pelatihan guru dan kepala sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pendidikan vokasi (SMK dan Politeknik), pelatihan vokasi bagi pesantren dan para santrinya, pendidikan berbasis teknologi, serta beasiswa.

BACA JUGA:   Epson Indonesia Luncurkan Enam Proyektor Baru

Okty menambahkan, program yang dijalankan perusahaan ini sejalan dengan SDG 2030, di mana salah satu prinsip utamanya adalah “Leaving No One Behind”. Hal ini diwujudkan Adaro Foundation dengan memberikan pelatihan kepada guru PAUD, termasuk PAUD adat Dayak Desa Liu, yang didirikan untuk masyarakat suku Dayak yang merupakan suku minoritas di Kabupaten Balangan.

Menggandeng Indonesia Heritage Foundation, program ini mempersiapkan 100.000 potensi sumber daya manusia usia produktif (15-64 tahun pada 2028 dan seterusnya) yang berkarakter di Kalimantan melalui pembinaan 650 lembaga PAUD di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur selama periode 2018-2024.

BACA JUGA:   Aturan Lockdown Dilonggarkan, Tegal Kembali Buka Usaha Pariwisatanya

“Melalui keterlibatan kami pada program ‘Adaro Nyalakan Ilmu’, kami berharap dapat terus berkontribusi secara lebih dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang lebih unggul sebagai instrumen penting dalam meningkatkan pembangunan nasional serta terus mendukung dan mempercepat capaian SDG di masa mendatang,” ujar Okty.

Yayasan Adaro Bangun Negeri adalah yayasan yang berada di bawah naungan ADARO Group untuk mendukung pencapaian misi perusahaan, yaitu mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan nasional.