Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) resmi meluncurkan publikasi riset berjudul “Mengatasi Disparitas Infrastruktur Teknologi Industri Fintech di Indonesia: Sebuah Analisis Integratif dan Strategi Masa Depan”. Riset ini resmi diluncurkan pada tanggal 25 Februari 2025, di Shangri-La Hotel, Jakarta dengan hasil kolaborasi antara AFTECH bersama Center for Indonesian Policy Studies (CIPS).
Acara peluncuran ini dihadiri lebih dari 50 peserta yang termasuk pimpinan perusahaan yang merupakan anggota AFTECH. Tujuan riset ini untuk mengidentifikasi tantangan utama, mengeksplorasi solusi inovatif, serta merumuskan rekomendasi kebijakan guna mempercepat pembangunan ekosistem fintech yang lebih inklusif di Indonesia.
Hasil riset dipaparkan oleh CIPS yang diharapkan dapat memberikan wawasan komprehensif tentang tantangan dan peluang dalam pemerataan infrastruktur teknologi bagi sektor keuangan digital.
Riset ini merekomendasikan strategi penguatan infrastruktur fintech dalam tiga fase utama, yaitu Fase Fondasi (2025–2026) mencakup perluasan dan pemerataan infrastruktur pendukung. Fase Percepatan (2027–2028) mencakup Penyelarasan kebijakan digital nasional dengan lingkungan regulasi yang kondusif serta Fase Penguatan (2029–2030) meliputi penguatan ekosistem, kemitraan, dan pertumbuhan berkelanjutan.
CEO CIPS, Anton Rizki, menyoroti tiga fokus utama dari riset ini yaitu menciptakan iklim usaha yang lebih terbuka dan kompetitif, meningkatkan teknologi finansial di daerah yang masih tertinggal, serta memperkuat kapasitas sumber daya manusia dalam sektor digital.
“Ketidakmerataan akses layanan digital masih menjadi tantangan besar dalam mendorong inklusi keuangan, terutama di daerah pedesaan. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi erat antara pemerintah, pelaku industri, dan regulator mempercepat pembangunan infrastruktur digital yang merata,” jelasnya.
Sementara itu, pihak AFTECH lebih menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam mempercepat pemerataan infrastruktur digital. Tak heran, jika kolaborasi ini tercipta agar industri teknologi dan fintech terus menghadirkan inovasi untuk meningkatkan inklusi keuangan.
“Di sisi lain, penyedia layanan infrastruktur digital memiliki peran strategis dalam memperluas akses ke layanan keuangan digital, yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital secara keseluruhan,” ujar Chrisma Albandjar, Wakil Bendahara AFTECH.
Peluncuran riset ini juga menandai komitmen AFTECH dalam mendorong kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri fintech serta mempercepat transformasi keuangan digital di Indonesia. Dengan adanya rekomendasi konkrit dalam riset ini, diharapkan seluruh pemangku kepentingan dapat segera mengambil langkah strategis untuk menciptakan ekosistem fintech yang lebih inklusif dan berdaya saing global.
KOMENTAR
0