Paper.id Luncurkan Horizon Card, Solusi Kartu Kredit Korporat

Tuesday, 05 November 24 Bonita Ningsih

Platform invoicing dan pembayaran digital di Indonesia, Paper.id, resmi meluncurkan kartu kredit korporat virtual bernama Horizon Card. Kartu ini didesain untuk memudahkan proses pengadaan barang dan jasa di perusahaan dengan fokus utama pada efisiensi operasional. 

Peluncuran ini dilakukan dengan melihat adanya laporan dari Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) yang menunjukkan bahwa total outstanding kartu kredit pada akhir bulan Maret 2024 mencapai Rp97,7 triliun. Angka tersebut tumbuh sebesar 15 persen jika dibandingkan tahun 2023 silam.

Namun, dari angka tersebut hanya 25 persen perusahaan saja yang memanfaatkannya secara aktif. Hal ini menandakan bahwa adanya peluang besar yang belum tergarap oleh berbagai sektor perusahaan di Indonesia.

Yosia Sugialam, CEO Paper.id, menegaskan bahwa Horizon Card dapat mendukung digitalisasi dan percepatan pertumbuhan perusahaan di Indonesia. Tak hanya untuk perusahaan skala besar, tetapi juga yang menengah dapat memanfaatkan kartu ini secara maksimal.

“Kami sangat bangga meluncurkan Horizon Card yang melengkapi layanan platform dari Paper.id. Dengan integrasi keduanya, perusahaan skala menengah dan besar dapat mengakses manfaat finansial yang maksimal khususnya dalam proses pengadaan dan efisiensi operasional,” ujar Yosia. 

BACA JUGA:   Crowd Management Prima, Event Berjalan Sempurna

Dengan adanya integrasi tersebut, perusahaan dapat melakukan pembayaran kepada supplier melalui kartu kredit dan jatuh tempo hingga 60 hari. Paper.id juga menawarkan fleksibilitas dalam mengatur tanggal cetak tagihan untuk memaksimalkan tempo pembayaran.

Horizon Card diluncurkan dalam bentuk virtual dan langsung menawarkan berbagai manfaat untuk para pelaku usaha. Beberapa manfaat yang dapat dirasakan adalah proses pengadaan yang lebih efisien dan proses pengajuan lebih cepat. 

Selain mendukung aktivitas pengadaan, Horizon Card juga memberikan manfaat sekunder dalam pengelolaan pengeluaran. Terdapat fitur-fitur yang mencakup pembuatan kartu secara digital dengan jumlah tanpa batas, sehingga dapat langsung diberikan kepada berbagai divisi dengan alokasi limit sesuai kebutuhan. Hal ini memungkinkan perusahaan mengelola anggaran secara lebih efektif dan memudahkan pemantauan pengeluaran yang terpusat melalui satu dashboard.

Berdasarkan data, pasar global kartu kredit telah mencapai U$411 miliar pada 2022 dan diperkirakan mengalami pertumbuhan signifikan hingga U$1,3 triliun pada 2032. Pertumbuhan ini mencerminkan minat yang meningkat terhadap solusi pembayaran digital di berbagai sektor, didorong oleh adopsi teknologi yang semakin luas dan kebutuhan perusahaan untuk mengelola pengeluaran dengan lebih efisien. 

BACA JUGA:   Mendorong Bisnis Digital Melalui AFTECH Media Clinic 

Momentum ini juga diamplifikasi dengan adopsi luas terhadap pembayaran digital dan peningkatan infrastruktur teknologi. Adanya teknologi ini mendorong proyeksi ekonomi digital Indonesia yang diperkirakan dapat mencapai U$130 miliar pada 2025.

“Digitalisasi ekosistem pembayaran merupakan salah satu strategi untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi digital karena hal ini dapat menjadi katalis utama untuk inklusi keuangan bagi pelaku bisnis dan perusahaan-perusahaan di Indonesia,” kata Dedy Sahat, Head of Digital Economy CIMB Niaga.

Data terbaru terkait ekonomi digital Indonesia menunjukkan bahwa nilai ekonomi digital diperkirakan akan mencapai U$146 miliar pada tahun 2025 dan tumbuh hingga Rp4,531 triliun (sekitar U$303 miliar) pada tahun 2030. Sektor digital ini diperkirakan akan terus menjadi pilar penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

BACA JUGA:   Target Kunjungan Wisman Kurang 5 Juta Lagi

Peluncuran Horizon Card juga mendapatkan dukungan penuh dari Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH). Abynprima Rizki, Director of Marketing Communications and Community Development AFTECH, menjelaskan bahwa Horizon Card merupakan salah satu inovasi penting yang dapat digunakan sebagai corporate card. Kartu ini berfungsi untuk mendukung efisiensi dan kelancaran operasional perusahaan. 

“Langkah ini selaras dengan misi AFTECH untuk terus mendorong kolaborasi antara sektor teknologi finansial, perbankan, dan institusi terkait lainnya sekaligus pengembangan produk dan layanan finansial yang adaptif terhadap kebutuhan bisnis modern serta menciptakan pengelolaan keuangan yang lebih terstruktur dan transparan,” jelas Abyn, begitu sapaan akrabnya.