Di Provinsi Jawa Timur, selain Surabaya, tampaknya kota yang layak mendapat gelar Kota MICE adalah Kota Malang. Menurut Lita Irawati, Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata Disporapar Kota Malang, tahun ini saja ada 280 event yang terdaftar di Disporapar.
Lebih lanjut Lita menjelaskan, pemerintah kota berudara sejuk ini selalu memiliki semangat besar untuk menjadi tuan rumah event berskala besar. Tahun ini misalnya, Kota Malang menjadi tuan rumah event internasional bertajuk “Festival Panji ASEAN”. Untuk tahun depan akan ada kegiatan sport tourism, kemudian Malang juga akan menjadi tuan rumah Pekan Olah Raga Provinsi.
“Pemimpin kami selalu mendorong untuk menjadi tuan rumah event besar karena event besar itu ‘kan biasanya lama penyelenggaraannya. Orang yang datang pun gak sebentar sehingga bisa menambah pundi-pundi pemasukan daerah,” jelas Lita.
Selain itu, menurut Lita, Kota Malang menjadi lokasi paling diminati orang untuk menggelar meeting, pasalnya Kota Malang memiliki fasilitas pendukung meeting yang terbilang mumpuni. “Hotel-hotel di Kota Malang dilengkapi ruang meeting dan ballroom yang mampu menampung banyak orang. Bahkan, mal-mal di Malang juga memiliki ruangan pertemuan untuk menggelar kegiatan dan pertemuan,” ungkap Lita.
Lebih lanjut Lita menjelaskan, salah satu daya dukung Kota Malang ada pada tata kota yang asri dengan keberadaan taman-taman kota yang indah sehingga membuat orang senang mengunjunginya. Kota Malang juga surga bagi penikmat wisata kuliner.
“Wisata kuliner salah satu pilihan yang bisa dipilih wisatawan MICE di sela-sela kegiatannya,” jelas Lita.
Namun sayang, tingginya kunjungan wisatawan MICE ke Kota Malang tidak masuk dalam hitungan kunjungan wisata. Lita berharap, para wisatawan MICE tersebut bisa dimasukkan sebagai wisatawan. Saat ini, menurut pemerintah provinsi, orang yang datang ke Malang untuk aktivitas meeting dan pameran atau penyelenggaraan event tidak masuk sebagai kunjungan pariwisata.
“Jadi kemarin ini ketika kami mengumumkan kunjungan wisatawan ke Malang sebanyak 5 juta, Kota Batu 2 juta, kami dirundingkan di provinsi, kenapa Malang lebih banyak, padahal, kan, wisatawan lebih banyak yang ke Batu. Akhirnya menurut provinsi, kunjungan MICE ke Malang tidak bisa dihitung sebagai kunjungan wisata, karena itu jumlah kunjungan wisata ke Malang hanya dicatat sekitar 2 juta orang,” ungkap Lita.
KOMENTAR
0