Libur panjang menjadi momen yang tepat bagi masyarakat untuk melepas penat di tengah kondisi pandemi COVID-19. Beberapa masyarakat memanfaatkan momen tersebut untuk melakukan perjalanan wisata dengan protokol kesehatan yang ketat.
Jika biasanya masyarakat lebih memilih untuk melancong ke luar negeri, di tengah pandemi ini perjalanan domestik menjadi pilihan yang tepat untuk dilakukan. Begitu pula dengan staycation yang tengah menjadi tren di kalangan masyarakat saat membutuhkan liburan di tengah pandemi.
Shirley Lesmana, VP Marketing Traveloka Accommodation, mengungkapkan, telah terjadi peningkatan pemesanan akomodasi dalam negeri selama pandemi COVID-19. Bahkan, sejak Juni 2020, permintaan untuk staycation dalam kota telah menjadi tren dan terus mengalami peningkatan hingga sekarang.
“Jika dibandingkan dengan bulan Mei, telah terjadi peningkatan pemesanan produk akomodasi ke beberapa kota besar di Indonesia,” ungkap Shirley.
Menurutnya, permintaan staycation, road trip, dan domestik akan terus meningkat seiring dengan libur panjang yang terjadi di Indonesia. Hal ini terbukti dengan melonjaknya pemesanan akomodasi saat bulan Agustus 2020 yang saat itu telah terjadi libur panjang. Traveloka mencatat, pada Agustus 2020, pemesanan produk akomodasi paling banyak terjadi di jalur Trans Jawa, antara lain Bandung, Semarang, Yogyakarta, Malang, hingga Bali.
“Selain faktor libur panjang, kota-kota tersebut menjadi pilihan terbaik untuk liburan karena didukung oleh infrastruktur yang memadai juga,” Shirley menambahkan.
Tidak hanya terjadi pada online travel agent (OTA), kenaikan pemesanan akomodasi juga dirasakan oleh Virtual Hotel Operator (VHO), dalam hal ini ialah RedDoorz. Adil Mubarak, VP Operations RedDoorz, mengungkapkan, beberapa kota di Indonesia menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat untuk menikmati libur panjangnya. RedDoorz mencatat ada dua daerah yang mengalami kenaikan permintaan selama libur panjang, yaitu Bandung dan Yogyakarta.
“Dua daerah ini memang yang paling diminati masyarakat Indonesia sejak awal, tetapi dengan adanya libur panjang ini telah terjadi peningkatan pemesanan di sana. Memang tidak terlalu besar peningkatannya, tetapi lumayan ada perubahan,” ujar Adil.
Adil mengatakan, data tersebut dilihat dari jumlah pemesanan hotel selama libur panjang bulan Agustus 2020. Sementara, untuk libur panjang akhir Oktober ini pihaknya masih harus menunggu data terbaru kurang lebih dua hari sebelum perjalanan.
“Kebiasaan masyarakat itu kalau booking hotel di kami baru dua hingga tiga hari sebelumnya, makanya kita baru bisa lihat datanya nanti,” Adil menambahkan.
KOMENTAR
0