Pemerintah Daerah Kepulauan Riau berencana membuka kembali perbatasan daerahnya pada 21 April 2021 mendatang. Dalam hal ini, Pemda Kepri telah menyiapkan dua zona terbaik untuk memulai safe travel corridor, yakni di Nongsa dan Bintan Lagoi.
Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengatakan, Kepulauan Riau telah memenuhi syarat dari segi fisibilitas karena sebagai pintu masuk utama dari Singapura. Keduanya memiliki jarak 20 km dengan waktu tempuh hanya 40 hingga 60 menit ke Batam dan Bintan.
Selain itu, Kepulauan Riau dan Singapura memiliki direct access untuk menghubungkan langsung kedua daerah tersebut. Akses tersebut terhubung dari pelabuhan feri Singapura menuju Pelabuhan Nongsapura di Batam dan Bandar Bintan Telani di Lagoi Bintan.
“Saya sudah mencoba semua rute tersebut dan saya nilai ini semua bisa segera kita siapkan untuk pembukaan safe travel corridor dengan Singapura,” ujar Sandiaga.
Sandiaga juga menilai bahwa Nongsa dan Bintan Lagoi memiliki aksesibilitas, amenitas, dan atraksi yang lengkap untuk kembali menyambut wisatawan.
“Pelaku usaha hotel dan restoran yang berada di Nongsa dan Bintan Lagoi akan dipastikan telah memiliki sertifikasi CHSE dalam menjalankan operasionalnya. Dengan sertifikasi tersebut, akan memberikan rasa confident kepada wisatawan,” kata Sandiaga.
Untuk masuk ke Kepulauan Rian, wisatawan mancanegara harus melampirkan hasil tes PCR terlebih dahulu. Persyaratan lainnya untuk kedatangan wisatawan ke Kepri, khususnya ke dua zona tersebut, adalah harus melalui proses testing GeNose.
Sandiaga mengatakan bahwa kunci keberhasilan dari program ini adalah pelaksanaan vaksinasi. Oleh karenanya, Kemenparekraf akan mempercepat program vaksinasi bagi pekerja dan penduduk sekitar kawasan Nongsa Batam dan Bintan. Dengan harapan, imunitas penduduk dan pekerja pariwisata di kawasan tersebut dapat terbentuk sebelum tanggal pembukaan safe travel corridor.
“Ini semua kita lakukan untuk kembali membangkitkan Kepri, khususnya di sektor pariwisata,” ujar Sandi.
KOMENTAR
0