ASEAN Tourism Forum (ATF) merupakan event pariwisata terbesar di kawasan ASEAN yang rutin diadakan setiap tahun secara bergantian sesuai urutan abjad di antara anggota ASEAN. Karenanya, kehadiran ATF di Indonesia dapat menjadi ruang promosi yang sangat bagus untuk sektor UMKM dan ekonomi kreatif di Indonesia karena ATF dihadiri oleh banyak delegasi asing. Indonesia baru akan kembali menjadi tuan rumah 10 tahun lagi.
Selain ATF Travex yang bersifat business to business, pada ASEAN Tourism Forum 2023 juga terdapat pameran business to customer, yaitu Pameran Pariwisata Indonesia, UMKM Ekonomi Kreatif, dan Festival Kuliner yang terbuka gratis untuk seluruh pengunjung. Pameran yang digelar di Bima Hall A Jogja Expo Center, pada 2-5 Februari 2023, ini menampilkan Yogyakarta sebagai destinasi yang memiliki sumber daya, termasuk SDM dan industri UMKM ekonomi kreatif, dalam iklim bisnis yang kompetitif.
Pameran ini menjadi wadah promosi bisnis bagi para pemerintah daerah, industri pariwisata daerah, desa wisata, Destination Marketing Organization (DMO), Destination Management Company (DMC), industri perjalanan dan pariwisata, serta pelaku UMKM dan industri ekonomi kreatif dari berbagai subsektor (kerajinan, kuliner, kriya, fashion, dan lain-lain) untuk menjual serta mempromosikan produk serta jasa unggulannya.
Pameran UMKM Ekonomi Kreatif diikuti lebih dari 150 pelaku UMKM yang tersebar di 19 island. Selain itu, terdapat 37 stan yang diisi oleh pemerintah daerah pada Pameran Pariwisata Indonesia, dan 8 stan di Festival Kuliner.
Selain menampilkan peserta UMKM, pameran yang berlangsung selama empat hari ini juga menampilkan berbagai aktivitas promosi dan budaya, seperti pertunjukan tari, peragaan busana, pertunjukan wayang, demo membatik, pembuatan wayang dari kulit dan rumput, melukis caping (topi kerucut tradisional petani Indonesia), melukis tas anyaman, membuat keramik dari tanah liat, hingga seminar terkait pariwisata yang menghadirkan berbagai narasumber yang kompeten.
Dalam acara pembukaan, Ketua Dekranasda Daerah Istimewa Yogyakarta sekaligus istri Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta GKR Hemas mengatakan bahwa pameran ini mengedepankan program gratis ongkos kirim untuk membantu UMKM memasarkan produknya. Melalui SiBakul Jogja, pelaku UMKM ini diberi kemudahan untuk mendistribusikan produknya sampai ke seluruh dunia.
“ATF ini membawa dampak yang luar biasa. Kita bisa menampilkan kerajinan dari Yogyakarta dan seluruh Indonesia, serta menampilkan banyak barang UMKM. Juga ada transaksi antar-negeri. Jadi, ATF ini bisa membawa berkah untuk Jogja,” kata GKR Hemas.
Di kesempatan yang sama, Penasihat Dharma Wanita Kemenparekraf RI sekaligus istri Menparekraf RI Nur Asia Salahudin Uno mengatakan bahwa ATF adalah momentum yang sangat penting untuk membangkitkan ekonomi Indonesia. Apalagi, geliat UMKM di Yogyakarta sangat bagus.
“Harapannya ekonomi Indonesia bangkit karena UMKM sudah mulai menggeliat dan pariwisata mulai bangkit,” ujar Nur Asia.
Pameran Pariwisata Indonesia, UMKM Ekonomi Kreatif, dan Festival Kuliner 2023 dikunjungi lebih dari 6.000 pengunjung selama empat hari pelaksanaan. Target awal untuk Pameran Pariwisata Indonesia, UMKM Ekonomi Kreatif, dan Festival Kuliner adalah Rp5 miliar. Namun, saat pembukaan pameran di hari pertama, jumlah transaksi sudah di atas Rp1,5 miliar. Pada akhir acara, total omzet penjualan yang dibukukan seluruh peserta, baik dari transaksi daring maupun luring, mencapai Rp8,12 miliar.Pameran Pariwisata Indonesia, UMKM Ekonomi Kreatif, dan Festival Kuliner memiliki dampak yang sangat besar selain dari segi penjualan, antara lain untuk memperluas pasar, branding knowledge atau pengenalan produk di event pariwisata terbesar di Asia Tenggara, mengetahui tren dan permintaan pasar yang terbaru, serta mencari tahu peluang dan prospek bisnis terbaru.
KOMENTAR
0