PT Mitra Natura Raya (MNR) dipercaya menjadi mitra Pusat Penelitian Konservasi dan Kebun Raya-LIPI (P2KTKR-LIPI) untuk membantu mengelola empat kebun raya yang berada di Bogor, Cibodas, Purwodadi, dan Bali. Kemitraan itu akan berlangsung selama tiga tahun ke depan, terhitung sejak 1 Januari 2020.
Kemitraan itu bertujuan untuk memperkuat fungsi kebun raya sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Presiden RI No.93 Tahun 2011 Tentang Kebun Raya. Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa kebun raya adalah kawasan konservasi tumbuhan secara ex situ (pelestarian di luar habitat asli) yang memiliki koleksi tumbuhan terdokumentasi dan ditata berdasarkan pola klasifikasi taksonomi, bioregion, tematik, atau kombinasi dari pola-pola tersebut untuk tujuan kegiatan konservasi, penelitian, pendidikan, wisata, dan jasa lingkungan.
Untuk mewujudkan itu, PT Mitra Natura Raya telah menyiapkan serangkaian program untuk menjadikan pengelolaan kebun raya sesuai dengan tugas dan fungsinya. Beberapa program itu diharapkan mampu menjadi kendaraan untuk membawa kebun raya sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
Sementara itu, menurut Hendrian, Kepala Pusat Penelitian Konservasi dan Kebun Raya-LIPI (P2KTKR-LIPI), fungsi kebun raya sebagai kawasan konservasi ex situ sangat dibutuh ditengah besarnya tekanan kawasan konservasi in situ (pelestarian di habitat asli). Selain itu, koleksi tumbuhan di kebun raya juga dapat lebih mudah di akses untuk penelitian dan edukasi.
Semisalnya untuk mempelajari bunga bangkai amorphophallus titanum yang saat ini sedang mekar di Kebun Raya Bogor. Tumbuhan endemik hutan di Sumatera ini dapat dipelajari tanpa harus menerobos hutan belantara.
“Mekarnya bunga bangkai amorphophallus titanum merupakan salah satu pesan konservasi yang berlangsung di Kebun Raya Bogor,” katanya.
KOMENTAR
0