Epson Indonesia sebagai salah satu produsen proyektor terbesar di Indonesia terus menunjukkan eksistensinya pada bidang yang serupa. Salah satu langkah yang dilakukan adalah melakukan inovasi pada perkembangan jajaran proyektor bisnis bagi para konsumennya.
“Saat ini kami memang telah menjadi pemimpin pasar nomor satu khususnya di produk proyektor. Oleh karenanya, kami secara konsisten mengeluarkan produk proyektor untuk melengkapi produk ini di kalangan masyarakat,” jelas Riswin Li, Head of Marketing Epson Indonesia.
Zanipar SA Siadari, Head of Product Marketing, Visual Instrument and Business Inkjet Printer PT Epson Indonesia, mengatakan saat ini Epson terus melakukan inovasi di setiap produk yang dipasarkan khususnya proyektor. Hal ini menjadi penghubung dan solusi bagi manusia untuk setiap aktivitas dan secara efektif, efisien dan tepat sasaran.
Dalam rangkaian proyektor segmen bisnis atau perkantoran, Epson, mengeluarkan kategori PU series yakni EB-PU2220B, EB-PU2213B, EB-PU1008B, EB-PU1006W, dan EB-PU1007W. Rangkaian proyektor ini hadir karena pasca pandemi COVIS-19, hampir seluruh segmentasi bisnis mengubah gaya kegiatan bekerja secara mudah dan efisien.
Kategori proyektor ini dapat diaplikasikan dalam ruangan besar seperti ballroom, aula, dan ruang meeting besar. Proyektor-proyektor tersebut memiliki proyeksi hingga 1.000 inci serta visibilitas yang jelas dengan ketajaman 6.000 – 20.000 lumens.
Untuk mendukung kinerja proyektor, Epson, telah melengkapi produk ini dengan kecanggihan kombinasi teknologi 3LCD, resolusi 4K enhancement, dan sumber cahaya laser. Dengan demikian, proyektor tersebut akan menghasilkan kontras rasio yang sangat tinggi dan menampilkan gambar sangat tajam namun tetap nyaman di mata setiap orang.
Pada instalasi pemasangan Proyektor Epson EB-PU series ini memiliki ukuran yang compact. Bahkan, seri EB-PU2200B menjadi proyektor dengan kecerahan 20.000 lumens yang paling kecil dan paling ringan di dunia. Oleh sebabnya, proyektor seri ini memberikan kemudahan dan tidak membutuhkan orang yang banyak selama proses pemasangan.
Zanipar menambahkan, tak hanya memberikan kemudahan instalasi, proyektor seri ini juga hemat energi dan ramah lingkungan. Hal ini terbukti dengan penggunaan sumber cahaya laser yang memberikan umur penggunaan hingga 20.000 jam.
Dengan 20.000 jam penggunaan, perawatan yang dilakukan sangat minim sehingga memudahkan para penggunanya. Bahkan, tidak perlu mengganti lampu mercury yang akan menjadi limbah dan juga tidak perlu adanya tenaga ahli sehingga dapat menghemat biaya.
Selanjutnya pada line-up kedua di jajaran EB series, Epson, menampilkan seri yang termasuk ke dalam kategori Edge Blending yaitu EB-PU2010B. Laser 10.000 lumens yang dipasangkan dengan lensa jarak dekat ELPLU03S merupakan instalasi yang digunakan untuk kebutuhan khusus seperti video mapping, digital gallery, dan instalasi command center atau ruangan besar yang membutuhkan gambar dengan format wide.
Dalam kategori ini juga terdapat fitur bawaan yang didukung oleh perangkat lunak (software) Epson yakni Epson Throw Distance Calculator. Pada aplikasi tersebut akan menampilkan data detail seperti seberapa jauh proyektor akan diletakkan dari bidang tembak, seberapa besar area proyeksi yang akan dihasilkan, hingga estimasi besaran lux on screen yang akan ditampilkan.
Terdapat juga Epson Professional Tools, sebuah software yang dapat digunakan secara gratis untuk pengaturan jarak jauh sampai dengan 1.000 proyektor yang terhubung dalam jaringan yang sama dalam waktu yang bersamaan. Misalnya seperti melakukan pengaturan posisi lens shift, fokus lensa, hingga pengaturan edge blending.
Dengan adanya software tersebut tentunya akan memudahkan sistem penginstalan. Pemasangan proyektor seperti ini biasanya diletakkan di tempat tinggi atau sulit digapai untuk diatur secara manual.
Tidak berhenti di proses instalasi, epson juga memiliki software untuk operasional dan monitoring proyektor yang telah dipasang, yaitu Epson Projector Management Software. Di dalam software ini akan terlihat beberapa status pada proyektor. Misalnya saja status proyektor sedang dalam posisi nyala atau mati, suhu perangkat proyektor, jumlah jam operasional proyektor, hingga troubleshoot.
“Kami berharap proyektor ini dapat menjadi solusi yang memudahkan kegiatan dan memberikan informasi yang lebih mendalam kepada masyarakat umum. Dengan penjelasan ini juga diharapkan dapat menjadi solusi dan memberikan fitur terbaik dari proyektor Epson,” ungkap Zanipar.
KOMENTAR
0