Nasib Pariwisata di Tahun Politik

Friday, 20 January 23 Bayu Hari
indonesia tourism outlook

Setelah berhasil membukukan pertumbuhan positif pada 2022, industri pariwisata bakal menghadapi tantangan baru pada 2023, yaitu gelombang politik Pemilu 2024 dan ancaman resesi global yang masih menjadi momok para pelaku usaha. 

Wajah sektor pariwisata pada tahun politik dan ancaman resesi ekonomi global itu menjadi tema utama yang dibahas dalam Indonesia Tourism Outlook 2023 yang berlangsung pada 18 Januari lalu di Hotel Artotel Suites Mangkuluhur, Jakarta. Optimisme dan percaya diri para pelaku serta pemangku kebijakan terasa kental dalam acara tersebut. 

BACA JUGA:   Tarsus Indonesia Luncurkan Intertraffic Indonesia 2018

Salah satunya datang dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang mengatakan bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akan terus bertumbuh pada tahun politik. Menurutnya, kegiatan atau acara politik akan ramai berlangsung di hotel-hotel di seluruh Indonesia. 

“Tahun politik ini bukan tahun wait and see, tapi tahun yang penuh peluang untuk investasi,” kata Sandiaga. 

Sementara itu, Managing Partner Indies Capital Pandu Sjahrir berpendapat bahwa potensi perlambatan investasi tetap ada, seiring dengan mulainya kampanye politik pada Agustus dan September mendatang. Namun, ia tetap optimis investasi bisnis di Indonesia masih potensial. Setidaknya itu tercermin pada industri hospitality semakin banyak dimasuki oleh investor. 

BACA JUGA:   Gelar Rakernas II, ASITA Fokus Promosikan Bromo Tengger Semeru

“Ada dua pertimbangan investor untuk berinvestasi, yaitu kestabilan politik dan pertumbuhan ekonomi sektor riil, termasuk inflasi,” kata Pandu. 

Lebih lanjut ia menjelaskan, kesuksesan menggelar perhelatan KTT G20 pada tahun lalu mengisyaratkan stabilitas politik, ekonomi, dan keamanan Indonesia stabil. Tahun ini Indonesia juga menjadi tuan rumah Keketuan ASEAN yang rangkaian kegiatannya juga akan menggerakan perekonomian nasional, terutama di sektor pariwisata dan MICE.