Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia terpantau terus meningkat setiap bulannya pada tahun 2024. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan adanya peningkatan jumlah wisman secara kumulatif dari Januari hingga Agustus 2024 yang mencapai 9,09 juta kunjungan.
Data terakhir yang dihimpun BPS pada Agustus 2024 ada 1,34 juta wisman yang sudah berkunjung ke Indonesia. Angka tersebut meningkat 2,23 persen jika dibandingkan dengan Juli 2024 yaitu 1,31 juta kunjungan. Jumlah tersebut diharapkan dapat terus meningkat agar dapat mencapai target 14,3 juta kunjungan wisman yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Wisman yang hadir tak sebatas untuk melakukan perjalanan wisata, tetapi, juga untuk menghadiri kegiatan MICE (meeting, incentive, conference, and exhibition). Seperti diketahui, tahun ini banyak sekali event internasional yang diselenggarakan di Indonesia seperti World Water Forum, Asia Pacific Media Forum, hingga MotoGP.
Tak hanya pemerintah, peran aktif dari travel agent juga turut membantu dalam mendatangkan wisman ke Indonesia. Travel agent mampu membuka pintu bagi wisman yang ingin berkunjung ke Indonesia melalui mitra-mitranya dari berbagai negara dunia.
Hal ini yang juga dilakukan oleh Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA), salah satu asosiasi travel agent di Indonesia. ASITA memiliki sejumlah mitra besar di dunia untuk dapat membantu mendatangkan wisman ke Indonesia.
“Kami memiliki banyak partnership mulai dari negara-negara di Eropa, Singapura, hingga Malaysia. Mereka semua yang sering membawa orang-orang untuk berkunjung ke Indonesia,” kata Budijanto Ardiansjah, Sekretaris Jenderal DPP ASITA, saat ditemui di Jakarta.
ASITA juga berhasil membawa mitra-mitra dari Eropa untuk dapat berpartisipasi dalam Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) yang digelar pada 2 hingga 4 Oktober 2024 di Swissôtel Jakarta Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara. WITF merupakan trade show pertama yang diinisiasi Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) untuk mempertemukan seller Indonesia dengan potensial buyer dari luar negeri.
“Jumlah wisman kita baru 9 jutaan di Agustus kemarin sehingga kita perlu usaha lagi untuk mengejar target hingga akhir tahun ini. Makanya, kami datangkan mereka sebagai buyer agar semakin banyak transaksi dan membantu meningkatkan market inbound tourism (pariwisata masuk) di Indonesia,” jelasnya.
Menurut Budi, market inbound terbesar untuk kegiatan leisure masih dipegang oleh Bali dan juga Jawa. Hal ini terjadi mengingat keduanya sudah memiliki infrastruktur yang baik, akomodasi memadai, hingga destinasi terbaik bagi para wisatawan.
“Apalagi sekarang sudah banyak paket yang kami tawarkan untuk overland dari Pulau Jawa ke Bali. Biasanya kami mulai dari Jakarta kemudian ke Yogyakarta, Jawa Timur, lalu jalan ke Bali,” urainya.
Sama seperti leisure, market inbound terbesar untuk kegiatan MICE masih dipegang oleh Bali. Budi menilai Bali menjadi daerah yang paling siap untuk menggelar event internasional karena memiliki banyak fasilitas dan destinasi sebagai penunjang kegiatan MICE.
Hanley Budiman selaku Direktur CLIO Tour & Events juga memiliki penilaian yang sama terhadap Bali sebagai destinasi unggulan pasar inbound. Menurutnya, Bali memiliki banyak akomodasi penginapan mulai dari hotel berbintang, non bintang, resort, villa, dan lainnya untuk menunjang kegiatan MICE .
KOMENTAR
0