Hampir 200 Juta Penduduk akan Mudik Sekaligus Berwisata

Thursday, 14 March 24 Khanisa Azahra

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memproyeksikan akan ada sekitar 193,6 juta orang atau 71,7% dari total penduduk Indonesia yang akan mudik Lebaran nanti. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan tahun 2023 yang hanya 123,8 juta penduduk. Pergerakan yang masif ini tentunya membutuhkan strategi dan persiapan yang matang dari pemerintah, pemda, serta seluruh stakeholder pariwisata.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif Sandiaga Uno mengatakan, “Kami berkoordinasi dengan pemda, pengelola daya tarik wisata, serta desa-desa wisata untuk memastikan kenyamanan dan keamanan para wisatawan selama libur Lebaran di daerah tujuan.”

BACA JUGA:   INACEB Diresmikan, MICE Lari Kencang

Kemenparekraf juga telah memetakan jalur dan moda transportasi yang akan digunakan oleh wisatawan nusantara. Data menunjukkan bahwa kereta api akan menjadi moda transportasi tersibuk dengan potensi pergerakan 29,32 juta orang (20,3%), diikuti bus dengan 37,52 juta orang (19,4%), mobil pribadi 35,42 juta orang (18,3%), dan sepeda motor 31,12 juta orang (16,7%).

“Kami bekerja sama dengan penyedia layanan transportasi untuk memastikan ketersediaan dan kenyamanan bagi para wisatawan,” ungkap Sandiaga. Selain itu, perhatian juga diberikan pada harga tiket pesawat yang masih terbilang tinggi.

Dalam menghadapi lonjakan wisatawan nusantara, Kemenparekraf juga telah mengidentifikasi daerah asal dan tujuan utama para pelaku perjalanan. Data menunjukkan bahwa Jawa Tengah dengan 26,11 juta orang (13,5%), Jabodetabek dengan 28,42 juta orang (14,7%), dan Jawa Timur dengan 31,3 juta orang (16,2%) menjadi daerah asal terbesar.

BACA JUGA:   Sandiaga Berharap 500.000 Turis Jepang Datang ke Indonesia pada 2024

Sementara itu, Jawa Tengah menjadi daerah tujuan utama dengan potensi kedatangan 71,6 juta orang (31,8%), diikuti Jawa Timur dengan 37,6 juta orang (19,4%), dan Jawa Barat dengan 32,1 juta orang (16,6%).

Salah satu tantangan terbesar dalam menghadapi lonjakan wisatawan nusantara adalah mengelola puncak pergerakan. Kemenparekraf memproyeksikan puncak arus mudik akan terjadi pada H-2 Lebaran dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang (13,7%), sedangkan puncak arus balik diperkirakan terjadi pada H+3 dengan potensi pergerakan 41 juta orang (21,2%).

BACA JUGA:   Thailand Alokasikan Rp21 Miliar Bantuan Medis untuk Wisatawan Asing

Menghadapi puncak pergerakan yang masif ini, Kemenparekraf akan terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan para wisatawan selama perjalanan.