Menteri Pariwisata Arief Yahya meluncurkan penghargaan Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) 2017. Indonesia Sustainable Tourism Award merupakan ajang untuk memberikan penghargaan kepada destinasi maupun pemangku kepentingan pariwisata yang berkomitmen dalam menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan di daerahnya. Indonesia Sustainable Tourism Award yang baru pertama kali diadakan ini juga merupakan bentuk implementasi dari Peraturan Menteri Pariwisata No. 14 tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan.
Selain itu, Indonesia Sustainable Tourism Award juga bertujuan mendorong lahirnya berbagai inovasi atas produk-produk pariwisata berkelanjutan dan partisipasi serta kerja sama sektor publik maupun swasta dalam pembangunan pariwisata di tingkat destinasi, serta menstimulasi agar semakin banyak destinasi yang menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan sekaligus menjadi ajang promosi maupun branding di tingkat nasional maupun internasional dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Arief Yahya mengatakan, dalam Travel and Tourism Competitiveness Index World Economic Forum dalam hal keberlanjutan lingkungan, Indonesia berada di peringkat ke-131 dari 140 negara. “Karena itu, cara tercepat untuk mengimplementasikan pariwisata yang berkelanjutan adalah dengan melombakannya,” ujar Arief Yahya.
“Penghargaan itu penting untuk mengukur dua hal. Pertama, kalibrasi apakah sudah sesuai standar global atau regional. Untuk menjadi global player berarti harus menggunakan global standard. Kedua, meningkatkan self-confidence bagi para penerima penghargaan,” ujar Arief Yahya.
(Baca juga: Raja dan Sultan Nusantara akan Promosikan Indonesia)
Pendaftaran peserta Indonesia Sustainable Tourism Award telah dilakukan pada Mei hingga Juni 2017. Hingga penutupan pendaftaran, panitia telah menerima 96 pengelola destinasi dari 43 kabupaten dan 23 provinsi di Indonesia sebagai peserta. Para peserta ini diseleksi pertama kali dalam desk evaluation, kemudian peserta yang lolos seleksi tahap pertama akan menjadi nominator penerima Indonesia Sustainable Tourism Award 2017. Para calon penerima penghargaan Indonesia Sustainable Tourism Award ini antara lain pengelola desa wisata, pengelola kawasan, DMO (Destination Management Organization), Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), Badan Otorita Pariwisata, yayasan, dan perseroan terbatas.
Para juri yang menilai para peserta terdiri atas juri kehormatan dan juri umum. Yang menjadi juri kehormatan antara lain I Gede Ardika, Mari Elka Pangestu, dan Jonathan Parapak (mantan Sekjen Parpostel). Sementara itu, yang menjadi juri umum adalah Jatna Supriatna (Kepala Research Center for Climate Change Universitas Indonesia), Muhammad Baiquni (Ketua Dewan Peneliti Puspar Universitas Gadjah Mada), David Makes (Direktur PT TSS dan Ketua Tim Percepatan Ekowisata Kementerian Pariwisata), Diena M. Lemy (Kepala Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan), Frans Teguh (Asdep Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem Pariwisata Kementerian Pariwisata), dan Robby Adiwidjaja (Peneliti).
Beberapa kategori penghargaan yang akan diberikan adalah Pengelola Destinasi Pariwisata, Pemanfaatan Ekonomi untuk Masyarakat Lokal, Pelestarian Budaya bagi Masyarakat dan Pengunjung, dan kategori Pelestarian Lingkungan. Penghargaan akan diberikan bertepatan dengan Hari Pariwisata Dunia pada tanggal 27 September 2017.
“Para pemenang Indonesia Sustainable Tourism Award nantinya akan diadu di level ASEAN, yakni ASTA (ASEAN Sustainable Tourism Award),” ujar Arief Yahya.
KOMENTAR
0