Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melakukan survei terkait turunan ekonomi dari perhelatan ASEAN Summit di Labuan Bajo. Diperkirakan total pengeluaran delegasi selama kegiatan mencapai US$1,8 juta atau sekitar Rp27 miliar (kurs:15.000).
“Jumlah delegasi ada 600an. Tapi yang hadir di Labuan Bajo lebih dari 1.000 orang. Jadi total pengeluaran mereka sekitar Rp15-30 miliar,” kata Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Angka itu didapat dari perkalian rerata spending turis MICE sebesar USD1,800 per pax.
Selain dampak langsung dari pengeluaran delegasi, kegiatan ASEAN Summit juga menjadi media promosi yang efektif bagi pariwisata Labuan Bajo. Menurutnya, media value dari kegiatan tersebut bernilai kurang lebih US$75 juta atau Rp1,1 triliun.
ASEAN Summit pun berhasil meningkatkan investasi sektor pariwisata. “Akan ada 10 hotel yang akan dibangun untuk menambah jumlah kamar, menjadi 2.000 kamar, sesuai dengan kebutuhan skala minimal kegiatan MICE. Hotel-hotel itu juga akan dilengkapi dengan fasilitas ballroom dan ruang meeting,” kata Shana Fatina, Dirut Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores.
Kemenparekraf melakukan survei terkait dengan tingkat kepuasan para delegasi. Hasilnya, 350 dari 600 delegasi memberikan kesan positif dan 87 persen mengaku akan kembali lagi dan 80 persen akan merekomendasikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata.
Selain itu, tercatat sekitar 90 delegasi yang membeli paket wisata untuk tinggal lebih lama di Labuan Bajo. Adapun nilai transaksinya mencapai kurang lebih Rp136 juta. “Ada 90 delegasi asing dan Indonesia yang extend, khususnya pada tgl 12 Mei,” katanya.
KOMENTAR
0