Rencana Kerja Sama Indonesia dan Jepang Untuk Perkuat Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Wednesday, 20 April 22 Bonita Ningsih

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berencana untuk menjalin kerja sama dengan pemerintah Jepang guna membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif kedua negara. Rencana kerja sama tersebut dimulai sejak Duta Besar Jepang untuk Indonesia yaitu Kanasugi Kenji mengunjungi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno.

Dalam pertemuan tersebut, Sandiaga, mengatakan bahwa Jepang merupakan negara partner strategis bagi Indonesia. Tidak hanya dalam hubungan bilateral saja, tetapi, juga upaya pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif pascapandemi. Pertemuan keduanya dilakukan di Gedung Sapta Pesona kantor Kemenparekraf pada 18 April 2022.

Sandiaga menilai negara Jepang mampu secara konsisten menyumbang turis terbesar ke Indonesia. Berdasarkan data yang ia terima pada tahun 2019, ada hampir 520ribu turis Jepang yang berkunjung ke Indonesia

BACA JUGA:   Aturan Masuk ke Bali, Wisman Wajib Memiliki Asuransi Senilai Rp 1 Miliar

“Jepang adalah negara yang menjadi strategik partner kami dalam recovery ini. Selain konsisten menyumbang banyak turis, Jepang ini menjadi salah satu member dari negara G20,” ujar Sandiaga.

Kerja sama ini terjalin seiring dengan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia yang semakin baik. Selain memperketat protokol kesehatan, pemerintah juga terus meningkatkan pemberian vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat di Indonesia.

Dengan demikian, Sandiaga, menilai waktu ini menjadi yang tepat bagi kedua negara untuk menjalin kerja sama. Apalagi, saat ini, pemerintah Indonesia telah membuka kembali perbatasan untuk kunjungan wisatawan mancanegara.

“Kita akan terus mengupayakan hasil-hasil yang dapat saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Tidak hanya dari sisi pariwisata, tapi juga meningkatnya dampak dari ekonomi kreatif,” ucapnya lagi.

BACA JUGA:   Strategi Kemenparekraf Untuk Tingkatkan Jumlah Wisatawan Mancanegara

Sandiaga menambahkan, Indonesia memiliki 17 subsektor ekonomi kreatif yang dapat dimanfaatkan dengan baik seperti kuliner, fesyen dan kriya, aplikasi, game, animasi, dan lainnya. Melalui subsector tersebut, diharapkan dapat memberi keyakinan pada pemerintah Jepang untuk memberikan return home policy yang sama terhadap Indonesia.

“Ini waktu yang tepat bagi industri Jepang buat investasi. Harapannya kita bisa benar-benar bekerja sama dan tingkatkan rantai pasok,” Sandiaga menambahkan.

Sementara itu, Kanasugi Kenji, berharap kerja sama ini dapat memperkuat kesiapan Jepang dalam membuka kembali pariwisata secara menyeluruh. Pasalnya, hingga saat ini, Jepang masih belum membuka luas perbatasannya. Padahal, menurutnya, kuota harian kunjungan dari luar negeri sudah mulai diperbanyak, namun untuk kunjungan wisata masih belum dibuka.

“Pariwisata adalah peluang emas dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jepang maupun sebaliknya,” kata Kanasugi Kenji.

BACA JUGA:   Dubai Terima Kunjungan Wisatawan Internasional

Untuk menindaklanjuti kerja sama ini, delegasi dari Japan Association of Travel Agents (JATA) akan berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat ini. Nantinya, perwakilan JATA akan menjajaki berbagai peluang kerja sama antara Jepang dan Indonesia.

“Indonesia secara geografis sangat dekat dari Jepang dibanding ke Eropa dan Amerika. Jadi turis yang ke indonesia akan lebih mudah dan nyaman dibanding ke Eropa, terlebih karena situasi di Ukraina saat ini,” ujar Kanasugi Kenji.