Saat industri lain dihantam resesi ekonomi dunia, sektor pariwisata terbukti terus tumbuh. Hal ini mendorong Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, berkomitmen untuk membangun pariwisata Jawa Tengah.
“Menteri Pariwisata Arief Yahya berpesan agar destinasi dan event di Jawa tengah tidak disia-siakan. Maka saya akan mendorong pariwisata Jawa Tengah pada 2016,” kata Ganjar.
Solo Great Sale 2016 akan dijadikan momentum awal mendatangkan wisatawan ke Jawa Tengah sebanyak-banyaknya. Selanjutnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan fokus memasarkan empat destinasi unggulan, antara lain Sangiran, Dieng, Borobudur, dan Karimunjawa. Akan tetapi, keempat daerah itu bukannya tak memiliki masalah. Misalnya, destinasi pegunungan Dieng yang masih menjadi rebutan Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo. Menurut Ganjar, bila kedua pemerintah kabupaten itu tak bersinergi, Dieng justru akan merosot nilai jualnya.
Selain itu, masalah listrik juga mengganggu pariwisata di Karimunjawa. “Solusinya, saya minta PLN agar menyediakan listrik di sana 24 jam sehingga wisatawan bisa lebih nyaman,” ujar Ganjar.
Ganjar pun mengapresiasi aneka event wisata dan budaya di Jawa Tengah yang akan digelar dalam waktu dekat, seperti Solo Great Sale 2016 yang akan digelar pada Februari. Menurut Ganjar, apa yang dilakukan Solo seharusnya juga dilakukan di daerah lain.
Selain soal destinasi, dirinya juga menitikberatkan perihal akses. Kereta api dianggap sebagai transportasi yang tepat untuk menghubungkan berbagai destinasi di Jawa Tengah dan sekitarnya.
“Kereta sudah sebagian, Purwokerto-Semarang, Solo-Semarang, Kendal-Semarang, Magelang-Wonosobo, Magelang-Ambarawa, dan Solo-Wonogiri juga sudah. Semua kabupaten dan kota harus terkoneksi,” kata Ganjar.
Penulis: Ludhy Cahyana
KOMENTAR
0