Jumlah Kunjungan Wisman ke Indonesia Naik 32 Persen Pada Januari 2025

Friday, 21 March 25 Bonita Ningsih
Bali

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) optimistis target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 14-16 juta pada tahun 2025 dapat tercapai. Hal ini melihat dengan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa jumlah wisman pada periode Januari 2025 mencapai 1 juta kunjungan.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri mengatakan jumlah tersebut meningkat secara signifikan sebesar 32 persen jika dibandingkan dengan periode Januari 2024. Berdasarkan data yang telah dihimpun, jumlah wisman pada Januari 2024 hanya mencapai 760ribu kunjungan.

“Kami sangat gembira dengan peningkatan tersebut. Melihat kinerja Januari 2025, kami pun optimistis bahwa target wisatawan mancanegara dapat tercapai apabila momentum positif ini terus berlanjut,” ujar Widiyanti.

Menurut Widiyanti, angka 1 juta tersebut belum termasuk data kunjungan wisman di wilayah perbatasan Indonesia. Sedangkan, untuk data kunjungan wisatawan nusantara masih dalam proses pengolahan oleh BPS.

Meskipun jumlah wisman mengalami pertumbuhan yang baik, Kemenpar, tetap menyiapkan berbagai strategi untuk mempercepat target tersebut. Beberapa di antaranya adalah dengan menghadiri pameran dan misi penjualan internasional untuk mendatangkan turis asing khusus MICE. 

BACA JUGA:   tiket.com Dukung Mudik Tenang Wisata Menyenangkan dari Kementerian Pariwisata

“Kami berkolaborasi dengan mitra-mitra strategis untuk mempromosikan pariwisata Indonesia khususnya MICE. Salah satu yang sudah kami lakukan adalah dengan berpartisipasi dalam Asia Pacific Incentives and Meeting atau AIME di Australia,” jelas Menpar.

Saat AIME Australia, Kemenpar berkolaborasi dengan 16 mitra pelaku usaha untuk mempromosikan berbagai destinasi dan fasilitas MICE Indonesia. Mitra tersebut berasal dari pelaku hotel, venue, Professional Conference Organizer (PCO), dan Destination Management Company (DMC) yang berasal dari Bali dan Kepulauan Riau.

Pada penyelenggaraan AIME, terkumpul potensi transaksi mencapai Rp155 miliar atau meningkat 2,76 kali lipat bila dibandingkan dengan potensi transaksi tahun 2024 sebesar Rp56 miliar. Jumlah potensi kunjungan wisatawan juga meningkat dari 1.579 kunjungan pada 2024 menjadi 24.096 kunjungan pada 2025.

BACA JUGA:   India Membidik 1 Juta Turis Inggris

Kemenpar juga berpartisipasi dalam South Asia’s Travel & Tourism Exchange atau SATTE yang berkolaborasi dengan KBRI New Delhi. Dalam acara tersebut, Kemenpar menghadirkan 46 exhibitors yang terdiri dari Destinaton Management Companies (DMCs), tour operator, hotel, restoran, atraksi wisata, dan jasa layanan visa.

Hasilnya, SATTE, mampu menghasilkan proyeksi transaksi sebesar Rp106,28 miliar serta potensi kunjungan sebesar 40.881 kunjungan. Dengan potensi kunjungan tersebut, perkiraan devisa potensial mencapai 68 juta dolar Amerika atau setara Rp1,09 triliun.

“Yang baru saja direalisasikan, bulan ini, saya dan tim terbatas menghadiri kegiatan ITB Berlin, yang juga dikenal sebagai pameran pariwisata terbesar di dunia. Di sana, Kementerian Pariwisata dan 88 kolaborator mempromosikan Indonesia melalui paviliun Wonderful Indonesia, yang tahun ini bertemakan keindahan Danau Toba,” jelasnya.

Misi pemasaran tersebut membuahkan hasil dalam bentuk jumlah potensi kunjungan yang mencapai 513.692 pax. Angka ini terbilang memuaskan karena menunjukan peningkatan sebesar 40,28 persen dibandingkan dengan transaksi di ITB Berlin 2024 sebesar 366.192 pax.

BACA JUGA:   Gunung Rinjani Menjadi Anggota Geopark UNESCO

Dengan jumlah kunjungan tersebut, potensi penerimaan devisa mencapai US$834,74 juta atau setara Rp13,6 Triliun. Adapun buyers yang melakukan transaksi di paviliun Wonderful Indonesia, sebagian besar berasal dari Jerman, Inggris, Belanda, Amerika Serikat, dan Swiss. 

Sementara itu, Bali masih menjadi preferensi destinasi bagi calon wisman, selain Pulau Jawa, Lombok, Pulau Komodo dan Danau Toba. ITB Berlin dapat terlaksana dengan dukungan dan partisipasi 4 mitra strategis, yaitu Aliansi Promosi Pariwisata Indonesia (APPI), Marrioe Bonvoy, BCA, dan White Tiger DMC.