Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menyiapkan anggaran sebesar Rp119 miliar untuk program sertifikasi cleanliness, health, safety, environment (CHSE) bagi industri pariwisata di 34 provinsi Indonesia. Sertifikasi ini diharapkan dapat menjamin kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan di industri pariwisata serta mampu memulihkan kepercayaan masyarakat.
Masruroh, Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran/MICE Kemenparekraf, mengatakan bahwa sertifikasi ini akan diberikan secara gratis bagi pelaku pariwisata, seperti pengelola hotel, restoran, wisata minat khusus, hingga pelaku MICE di Indonesia. Dengan adanya sertifikasi CHSE, diharapkan pelaku pariwisata tersebut dapat segera meningkatkan protokol kebersihan, kesehatan, dan keamanan COVID-19.
“Kita bantu mereka mendapatkan sertifikasi melalui anggaran Kemenparekraf. Di situasi seperti ini, kalau industri diminta bayaran juga tidak mungkin, pasti memberatkan mereka,” ungkap Iyung, begitu sapaan akrabnya.
Khusus di sektor MICE, pemerintah akan memfokuskan terlebih dahulu kepada pengelola venue MICE untuk mendapatkan sertifikasi CHSE ini. Meskipun belum menentukan berapa targetnya, Iyung mengungkapkan saat ini Kemenparekraf telah mengadakan dua kali rapat koordinasi untuk membahas hal tersebut.
“Awalnya kita mau memberikan sertifikasi ini kepada pihak penyelenggara kegiatan MICE, tetapi setelah dilihat itu agak sulit ya karena hingga saat ini tidak ada acara yang berjalan. Makanya, kita shifting untuk sertifikasi venue dulu,” jelas Iyung.
Menurutnya, venue MICE didahulukan untuk mendapatkan sertifikasi ini karena lebih mudah menentukan parameter yang harus dipatuhi. Saat ini, parameter tersebut sedang disusun oleh Kemenparekraf dan nantinya akan menjadi acuan yang harus ditaati setiap pengelola venue.
“Venue MICE itu ‘kan hampir sama dengan hotel sebagai penyedia tempat menggelar kegiatan, jadi kita sudah bisa menilai, parameternya apa saja. Apakah di sana sudah melaksanakan protokol CHSE dengan baik atau belum, bisa kita nilai dari sana,” ucapnya lagi.
Jim Tehusijarana, Direktur Alcor MICE, menyambut baik keputusan dari Kemenparekraf dalam penyediaan sertifikasi CHSE bagi venue. Saat ini, Alcor MICE telah memiliki tiga venue yang dikelola, yakni The Kasablanka Hall, Upper Room Jakarta, dan Bekasi Convention Center.
“Kita akan segera memproses sertifikasi ini jika sudah mendapatkan informasi yang jelas terkait ini. Saat ini, kita masih menunggu arahan dari kementerian terkait,” kata Jim.
Lebih lanjut Iyung mengatakan, untuk mendapatkan sertifikasi CHSE, setiap pengelola venue harus mendaftar diri terlebih dahulu ke pemerintah pusat. Setelahnya, Kemenparekraf akan mendata dan melakukan verifikasi jika venue tersebut sudah dinyatakan baik dalam menjalankan panduan CHSE.
“Tetapi, semuanya masih kita proses saat ini, kita susun dulu ada saja parameter yang harus diikuti oleh venue tersebut. Tentunya, kita akan secara aktif melakukan sosialisasi terkait hal ini agar banyak venue yang mendaftar,” ucap Iyung.
KOMENTAR
0