Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno telah melakukan kick-off Certificate of Tourism Human Resources and Competency Based Standards pada 2 September 2022.. Ini merupakan salah satu program unggulan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan yang menggunakan Dana PHLN (Pinjaman Hibah Luar Negeri) dari World Bank.
Melalui kick-off tersebut, Kemenparekraf, melaksanakan sebuah program yang diberi nama Service Certification SDM Pariwisata Tahun 2022. Untuk melaksanakan program tersebut, Kemenparekraf, menggunakan pihak ketiga yaitu PT.Surya Abadi Konsultan (PT. SAK) sebagai penyedia jasa pelaksanaan program atau PCO.
Dalam menjalankan program ini, PT.SAK dibantu oleh beberapa tenaga administrasi, keuangan, dan teknis untuk memverifikasi 40 Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Kemudian, sebanyak 34 LSP telah dinyatakan layak untuk melakukan uji kompetensi di enam Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) yaitu Danau Toba (Sumut), Wakatobi (Sultra), Labuan Bajo (NTT), Lombok (NTB), Borobudur -Yogya-Prambanan (Yogya & Jateng), dan Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur).
Direktur Standardisasi Kompetensi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Titi Lestari, mengatakan bahwa 34 LSP tersebut diminta untuk mengajukan jadwal pelaksanaan uji kompetensi sesuai skema bidang dan pedoman umum yang berlaku. Uji kompetensi dilakukan sejak bulan September hingga November 2022.
“Dengan kolaborasi bersama, alhamdulillah, kami sudah dapat memenuhi 10 standar yang telah ditetapkan,” ungkap Titi dalam Kegiatan Evaluasi Sertifikasi Kompetensi Kemenparekraf di The Sultan Hotel Jakarta, pada 6 Desember 2022.
Dengan bantuan Bank Dunia, Kemenparekraf, telah berhasil melakukan sertifikasi kepada 27.000 peserta pada tahun 2022. Angka tersebut telah melampaui target awal Kemenparekraf yang hanya 18.000 peserta saja. Oleh karenanya, di tahun 2023 Kemenparekraf akan menargetkan 18.000 peserta untuk mendapatkan sertifikasi tersebut.
“Semangat yang luar biasa ini membuat kami dapat menyelesaikan sertifikasi untuk 27.000 peserta. Namun, saat ini data yang masuk ke dashboard kami baru 19.400 orang sehingga kami meminta teman-teman LSP untuk segera melengkapinya,” dia menambahkan.
Tahun ini, seluruh sertifikat SDM Pariwisata dari Dana PHLN Bank Dunia telah diberikan kepada beberapa pelaku pariwisata di bidang kepemanduan, hotel, restoran, spa, dan biro perjalanan. Penerima sertifikasi tersebar di enam Destinasi Pariwisata Prioritas yang masing-masing daerahnya telah mewakili bagian tengah, barat, dan timur Indonesia.
“Enam daerah tersebut merupakan bagian dari Destinasi Pariwisata Prioritas yang telah ditentukan pemerintah Indonesia. Lalu kenapa hanya enam? Karena sudah menjadi target dari Bank Dunia, mereka fokus terhadap destinasi-destinasi yang dinilai masih memerlukan perhatian khusus dari pihaknya,” jelas Titi lagi.
KOMENTAR
0