Kemenparekraf Luncurkan Kampanye Sadar Wisata dan Pengembangan Pemasaran Online di 6 Destinasi Prioritas

Wednesday, 20 July 22 Bonita Ningsih

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meluncurkan Kampanye Sadar Wisata (KSW) khususnya di 6 Destinasi Pariwisata Prioritas. Kampanye ini bertujuan untuk mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dan dunia usaha lokal di sektor pariwisata.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan bahwa pelaksanaan program KSW akan dipilih langsung oleh kader desa wisata dari masing-masing daerah. Nantinya, mereka akan diberikan pelatihan dan ditugaskan untuk membuat proyek rencana pengembangan dari desanya masing-masing. Setelahnya, para peserta akan didampingi saat mengimplementasikan proyek tersebut.

Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Frans Teguh, menambahkan bahwa program KSW sebenarnya telah dilakukan secara rutin setiap tahunnya. Namun, dengan adanya dukungan dari Bank Dunia, Kemenparekraf, telah mempersiapkan kampanye ini ke dalam empat tahap yaitu sosialisasi, pelatihan, pendampingan, dan apresiasi. Tahapan itu akan dilaksanakan secara multi years (tahun 2022-2023) untuk memperkuat keterkaitan perekonomian lokal dengan pariwisata.

BACA JUGA:   Sandiaga Berharap 500.000 Turis Jepang Datang ke Indonesia pada 2024

“Program ini kita didedikasikan untuk Destinasi Pariwisata Prioritas sesuai araha Pak Menparekraf. Kita lakukan kampanye ini melalui berbagai metode, terutama dengan modul-modul yang kita persiapkan. Kami berharap kerja samanya dari pemerintah daerah, kepala dinas pariwisata dari 6 destinasi prioritas tersebut untuk menyukseskan kampanye ini,” jelas Frans dalam Weekly Press Briefing Kemenparekraf di Jakarta.

Frans juga mengatakan bahwa Kampanye Sadar Wisata akan fokus pada penerapan Sapta Pesona Era Society 5.0 hingga disiplin protokol Kesehatan (CHSE). Dengan adanya teknologi, dapat membantu meningkatkan pelayanan hingga penataan bisnis model pariwisata di masa mendatang.

“Kita harus melakukan ini mengingat saat ini berada di masa transformasi digital. Dengan adanya bantuan teknologi, diharapkan wisatawan yang datang ke destinasi dapat lebih lama lagi tinggalnya sehingga membangkitkan ekonomi daerah, UMK, serta kelompok masyarakat daerahnya,” ucap Frans lagi.

BACA JUGA:   Perjuangan 28 Tahun, Garuda Wisnu Kencana Siap Jadi Magnet Dunia

Selain Kampanye Sadar Wisata, Kemenparekraf juga menerapkan program lainnya berupa ‘Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan Pemasaran Online dan Peningkatan Kualitas Layanan bagi usaha lokal di sektor pariwisata”. Pelatihan ini akan dilakukan di 4 Destinasi Super Prioritas yaitu Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Mandalika, dan Labuan Bajo, serta 2 Destinasi Pariwisata Prioritas yakni Bromo-Tengger-Semeru dan Wakatobi.

Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf, Florida Pardosi, menjelaskan kedua program tersebut akan melibatkan masyarakat dan pelaku usaha lokal di wilayah 6 DPP. Setidaknya, ada 6.500 masyarakat untuk KSW dan 7.700 pelaku usaha lokal untuk program Pelatihan dan Pengembangan Pemasaran Online dan Peningkatan Kualitas Layanan.

BACA JUGA:   Canon dan Datascrip Turut Menyukseskan Perhelatan Asian Games 2018

“Untuk sosialisasi KSW sudah kami lakukan sejak Maret 2022 di 65 desa wisata di wilayah 6 DPP dengan menggunakan 3 modul, yaitu Sapta Pesona, Layanan Prima, dan CHSE. Sedangkan saat pelatihan nanti akan ada 14 modul. Kami juga sudah berkoordinasi dengan dinas pariwisata setempat, sehingga nantinya bisa mengawal terutama dalam menjaring peserta untuk ke tahap selanjutnya yaitu pelatihan dan implementasi project pengembangan desa” kata Florida.