Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah fokus mendorong pariwisata yang mempertimbangkan keadaan sosial ekonomi di masa ini dan masa depan. Komitmen lainnya yang juga tengah dilakukan Kemenparekraf adalah dengan mengedepankan pariwisata berkelanjutan.
Pembangunan pariwisata berkelanjutan tengah dilakukan pemerintah seiring dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan pasca pandemi COVID-19. Melalui pariwisata berkelanjutan, pemerintah dapat mengevaluasi dampak lingkungan yang diiringi dengan pemenuhan kebutuhan turis, industri, hingga komunitas.
“Saat ini pemerintah tengah menggalakan berbagai program untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan. Kami juga tengah melakukan sinergitas dengan berbagai pihak agar pariwisata berkelanjutan ini semakin berkembang di Indonesia,” kata Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Frans Teguh.
Berdasarkan data Sustainable Travel Report 2022, terdapat 81 persen wisatawan global merasa bahwa pariwisata berkelanjutan sangat penting untuk digalakkan. Sedangkan, 50 persen dari responden tersebut juga mengatakan bahwa kepedulian ini bertumbuh karena isu perubahan iklim.
Merujuk dari data tersebut, pariwisata berkelanjutan saat ini juga tengah dilakukan oleh berbagai pelaku pariwisata salah satunya Bobobox. Sebagai sebuah perusahaan properti teknologi, Bobobox, menghadirkan fasilitas istirahat dengan dukungan teknologi dan mampu mengembangkan pariwisata berkelanjutan.
CEO dan Co-founder Bobobox, Indra Gunawan, mengatakan bahwa pihaknya telah berkomitmen untuk aktif mendukung usaha pemerintah dalam mengembangkan industri pariwisata yang berkelanjutan, tangguh, dan inklusif. Komitmen tersebut dilakukan melalui operasional dan kegiatan bisnis yang dilakukan sejak awal peluncuran properti Bobobox.
“Dari awal kita membangun perusahaan ini, keberlanjutan memang menjadi poin penting bagi kami. Oleh sebabnya, kami mendukung usaha pemerintah untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan,” kata Indra.
Contoh nyata yang sudah dilakukan Bobobox untuk pariwisata berkelanjutan adalah dengan mengedepankan prinsip modularitas dan prefabrikasi. Kedua prinsip tersebut dianggap penting dalam membuat suatu bangunan karena dapat meminimalisir dampak negatif bagi lingkungan sekitar.
“Itu kita embrace modularity, dari segi material kita menggunakan green label material. Selain durable juga sustainable. Kedua, modularity ini memberikan dampak positif yang lebih baik lagi. Setiap produk yang kita desain itu modular dan environmental friendly,” ucap Indra.
Selain itu, Bobobox juga selalu memastikan inklusivitas sosial dengan membuka lapangan pekerjaan dan memberdayakan UMKM sekitar propertinya. Dengan aspek-aspek tersebut, Bobobox diharapkan dapat menjadi akomodasi berkelanjutan, sesuai regulasi pemerintah, dan juga membantu masyarakat sekitar.
“Kedepannya, kami berharap dengan bertambahnya daerah operasional Bobobox, kami akan semakin berkontribusi terhadap perkembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia,” dia menambahkan.
Komitmen Bobobox tersebut telah disambut baik oleh pemerintah melalui Kemenparekraf. Frans berharap, ke depannya akan semakin banyak perusahaan akomodasi yang dapat mengikuti jejak Bobobox.
“Kami mengapresiasi komitmen Bobobox dalam memajukan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Bobobox sangat progresif dalam memastikan ketersediaan akomodasi di berbagai lokasi di Indonesia sebagai bagian dari cara untuk meningkatkan pengalaman pariwisata,” ungkapnya lagi.
KOMENTAR
0