Keberhasilan kegiatan MICE secara virtual ditentukan dari kolaborasi konten dan teknologi. Konten yang dikemas apik dan teknologi yang dikelola dengan baik dijamin menghasilkan konten yang diminati.
Bos Microsoft, Bill Gates pada sekitar tahun 1996 pernah menulis sebuah esai berjudul Content is King. Kalimatnya ini menjadi begitu terkenal, dan sampai saat ini masih sangat relevan, meskipun zaman dan teknologi terus berganti.
Dalam berbagai hal, kita menentukan pilihan berdasarkan konten yang ditawarkan. Misalnya, saat Anda membeli Koran, buku, atau majalah alasan utamanya tentu karena tema atau topik yang dibahas. Begitupula saat Anda memilih menonton tayangan di televisi atau bahkan YouTube, konten menjadi alasan utama.
Tak terkecuali di dunia MICE, yang akibat pandemi banyak beralih diselenggarakan secara daring. Konten tetap menjadi alasan utama audiens mengikuti kegiatan atau tidak. Mulai dari tema yang dibahas, konsep kegiatan, pembicara yang diundang, dan hal lain yang menentukan pilihan audiens.
Sebagai organizer, masa pandemi menuntut kreativitas semakin tinggi. Apalagi kelemahan kegiatan virtual ialah Anda tidak bisa melihat langsung bagaimana kondisi audiens, mereka bebas menyalakan atau mematikan video. Sehingga Anda tidak bisa mengetahui apakah audiens bosan, lelah, atau bahkan tidak lagi mengikuti kegiatan.
Konten yang dikemas apik tentu akan membuat audiens betah bahkan di akhir kegiatan akan meninggalkan kesan. Sementara itu, teknologi berperan untuk menerjemahkan konten menjadi nyata.
Masing-masing organizer tentu memiliki keahlian yang berbeda. Ada yang fokus pada pengemasan konten, dan ada pula yang khusus menyediakan teknologi dan peralatan pendukungnya. Itu kenapa keduanya perlu berkolaborasi.
Seperti disampaikan Direktur Xcellcomm, M. Ichwan Sofwan dalam perbincangan Podcast yang tayang di kanal YouTube MICE Indonesia, organizer mesti saling melengkapi.
Menurut Ichwan, pihaknya lebih fokus pada teknologi dan alatnya. “Jadi tugas kami lebih menerjemahkan keinginan konten menjadi real. Teknologi dan alat yang tepat akan menentukan outputnya.”
Menanggapi hal tersebut, masih dalam perbicangan yang sama, Direktur Red Avenue Indonesia, Sofyan menegaskan, “Kalau topik (kegiatan MICE) menarik pasti dipantengin. Artinya konten penting. Salah satu caranya bisa dengan mengundang public figure.”
Lagi-lagi, ini era kolaborasi bukan era kompetisi. Dengan kolaborasi konten dan teknologi yang tepat, niscaya kegiatan MICE akan tetap menarik minat audiens walau masih harus diselenggarakan secara daring atau kelak hibrid.
English
Collaboration of Content and Technology is Key
The success of online MICE events is determined by collaboration of content and technology. Well-crafted content and well-managed technology will result in a high-quality event.
Bill Gates, head of Microsoft, wrote an essay titled “Content is King” in 1996. This sentence has become very popular, despite the evolution of technology.
In various aspects, we determine our choices on the basis of the content we are offered. For instance, we buy newspapers, books, or magazines because of the theme or the topic of the issue. Likewise, content is the main determiner in our choice of TV shows or YouTube videos.
It’s no different in the MICE industry, which due to the pandemic has been conducted online. Content is still the main reason the audience opts to participate in an event. They consider the theme, concept, speakers, and other content-related aspects before deciding to attend.
As an organizer, the pandemic has pushed us to become more creative. Moreover, the downside of virtual events is that we cannot observe the mood of the audience, they can freely log off the meeting anytime they like. That’s why it’s nearly impossible to tell whether they’re bored, tired, or even no longer in the meeting.
Content that is created thoughtfully will reel in audience and keep them engaged. When the event ends, it will leave a positive impression. And then technology helps making content come to life.
Every organizer must have their own uniqueness. Some are adversed in content making, and others are apt in technology and supporting tools. Hence collaboration is vital.
As Xcellcomm director, M. Ichwan Sofyan, put it on our podcast that will air on MICE Indonesia’s YouTube channel, organizers need to complement each other’s strengths. According to him. his team focuses on tech and tools. “Our job focuses more on transforming content into reality. The output is determined by appropriate tech and tools.”
In response to that, director of Red Avenue Indonesia, Sofyan asserted, “If the (MICE) topic is interesting, people are going to attend. That means content is important. One way (to make the content interesting) is to invite a public figure.”
One again, this is an era of collaboration, not competition. With collaboration of content and technology, MICE events will unquestionably still attract audience despite having to be held online.
KOMENTAR
0