Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan kontribusi wisatawan dalam industri MICE baru 3 persen dari total keseluruhan wisatawan asing dengan pengeluaran tiga kali lipat lebih besar daripada turis biasa. Perkembangan MICE juga sangat berkaitan erat dengan fasilitas perhotelan yang memiliki standar gedung untuk kegiatan pertemuan besar.
Karena itu, diperlukan strategi lebih besar agar kegiatan konferensi maupun pameran internasional dapat diadakan di Indonesia. Namun demikian, banyak pelaku usaha yang belum bersinergi dengan pemerintah dalam mendatangkan kegiatan internasional yang berkaitan dengan MICE.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga pernah menyatakan akan berusaha mengoptimalkan dan menumbuhkan wisata MICE yang belum tergarap maksimal dengan menerapkan konsep Indonesia Incorporated dalam menggarap potensi MICE di Indonesia.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Alcor MICE membentuk kolaborasi pariwisata MICE dengan nama Kuningan MICE Alliance (KMA). Seperti diketahui, kawasan Kuningan adalah salah satu kawasan bisnis paling strategis di Jakarta, rumah dari banyak kedutaan asing, kantor pemerintah, serta kantor perusahaan swasta baik lokal maupun internasional. Kolaborasi ini diinisiasi The Kasablanka Hall sebagai pusat penyedia ruangan terbesar untuk acara di area tersebut bersama dengan beberapa hotel mitra dan perusahaan di sekitar. Tujuannya adalah menjadikan kawasan Kuningan sebagai tujuan MICE di pusat kota Jakarta.
Jim Tehusijarana, Direktur Alcor MICE, mengatakan, “Dengan lebih dari 2.000 kamar yang tersedia dari semua hotel yang berpartisipasi dan ruang acara seluas 14.000 meter persegi, serta didukung oleh perusahaan transportasi darat terkemuka, Kuningan MICE Alliance sekarang siap untuk mengakomodasi kebutuhan Professional Convention Organizers (PCO), Professional Exhibition Organizers (PEO), Domestic Management Company (DMC), dan perencana acara lainnya di Indonesia.”
KOMENTAR
0