Kunjungan Wisman Semester I 2015 Naik 2,34 Persen

Monday, 10 August 15 Venue

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada semester I 2015 mencapai 4.657.817 orang, atau tumbuh 2,34 persen dibandingkan semester I tahun 2014. Pada bulan Juni sendiri, ada 815.148 wisman yang berkunjung, turun 4,27 persen dibandingkan Juni 2014 (851.475 wisman).

Data BPS dan Asdep Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Pariwisata Kementerian Pariwisata menunjukkan selama semester I 2015, negara penyumbang turis yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Cina sebesar 19,86 persen, India (12,79 persen), Inggris (8,15 persen), dan Korea Selatan (4,04 persen). Selain itu, wisatawan asal Singapura tercatat paling banyak berkunjung ke Indonesia, yakni 736.508 orang, diikuti oleh Malaysia dengan 606.478 wisman dan Cina dengan 541.511 wisman.

BACA JUGA:   Pengembangan Dan Investasi Pariwisata, Dua Senjata Utama Kementerian Pariwisata

Untuk memenuhi target kunjungan 10,5 juta wisatawan mancanegara pada 2015, Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan perlu usaha yang lebih keras lagi dari semua pemangku kepentingan pariwisata. “Capaian kunjungan wisman pada semester I 2015 yang mendekati 50 persen dari target memacu kita untuk berusaha lebih keras agar kunjungan wisman pada semester II mendatang akan meningkat. Pada semester II kunjungan wisman diharapkan meningkat  karena ada peak season pada Juli dan Desember serta adanya dampak positif dari tambahan Bebas Visa Kunjungan (BVK) pada 30 negara sumber wisman,” kata Arief Yahya.

Arief Yahya mengatakan, kebijakan tambahan 30 negara Bebas Visa Kunjungan akan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kunjungan wisman ke Indonesia. Kementerian Pariwisata memproyeksikan kunjungan wisman dari 30 negara penerima BVK tahun ini sebanyak 4,12 juta wisman, tahun 2016 meningkat menjadi 5,16 juta, tahun 2017 sebanyak 6,45 juta, dan pada 2018 serta 2019 sebanyak 8,06 juta dan 10,8 juta wisatawan mancanegara. (Baca juga: Kementerian Pariwisata Bekerja Sama Dengan Pelni Sediakan Hotel Terapung)

BACA JUGA:   Kemenparekraf Usulkan Pengurangan PPH 10 Persen dan Pemberian Insentif Fiskal bagi Pelaku Pariwisata

Selain itu, Arief Yahya juga mengingatkan pentingnya melakukan pendekatan DOT (Destination, Original, Time) dalam melaksanakan strategi pemasaran dan promosi pariwisata karena industri jasa pariwisata sangat dipengaruhi oleh tiga unsur tersebut. Sebagai gambaran, menurunnya kunjungan wisman pada Juni 2015 karena faktor Time, yakni bergesernya waktu pelaksanaan ibadah puasa Ramadan tahun ini pada pertengahan Juni sehingga kunjungan wisman dari negara-negara yang mayoritas penduduknya beragam Islam (Original) pada bulan itu menurun. Selama Juni 2015, tercatat kunjungan wisman dari Malaysia turun 14,88 persen, dari Mesir turun 38,35 persen, Arab Saudi turun 52,03 persen, Bahrain turun 53,85 persen, dan Uni Emirat Arab turun 55,72 persen.

BACA JUGA:   Colliers Proyeksikan Kinerja Hotel pada Semester Dua 2024 akan Meningkat, Didukung Kegiatan MICE

Penulis: Harry Purnama