Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengajak wisatawan untuk berwisata di #IndonesiaAja. Selain Indonesia memiliki beragam daya tarik, berwisata di Indonesia juga dapat mendorong bangkitnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tanah air yang terhantam keras akibat pandemi COVID-19.
Diiringi penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, Sandi yakin geliat ekonomi akan meningkat.
Salah satu daerah yang memiliki destinasi menarik adalah di Subang, Jawa Barat. Selain wisata budaya dan alam, di Subang juga terdapat wisata balon udara ala Cappadocia, Turki yang viral karena serial “Layangan Putus” yang banyak ditonton. Tepatnya berada di Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
“It’s not just her dream, melainkan it’s all our dream dan di Subang it’s now reality bisa naik balon udara yang tidak perlu ke Cappadocia cukup ke Ciater. Ini adalah salah satu bukti bangga berwisata #DiIndonesiaAja untuk kebangkitan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja,” kata Menparekraf Sandiaga saat “Sarasehan dan Dialog Interaktif dengan Penggerak Wisata dan Pelaku UMKM” di Subang, Jawa Barat, Minggu (23/1/2022).
Sandiaga mengatakan, dirinya melihat optimisme kebangkitan ekonomi warga yang ditopang oleh pariwisata. Subang dikatakan Sandiaga juga memiliki desa-desa wisata yang memiliki daya tarik kuat.
Ia pun mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Subang bersama pelaku parekraf yang berkomitmen dalam mengembangkan desa wisata. Beberapa waktu lalu, Pemkab Subang sempat membawa para pelaku parekraf, khususnya pengelola desa wisata untuk melakukan studi banding ke BUMDes Graha Mandala, Magelang, Jawa Tengah, yang dinilai telah berhasil mengembangkan ekonomi masyarakat melalui pariwisata dan ekonomi kreatif.
Dalam studi banding itu, pengelola desa wisata serta pelaku parekraf Subang menggali ilmu tentang peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam tata kelola manajemen kepariwisataan desa wisata.
“Adalah program Desa wisata. Kemarin saya berhenti di Balkondes Borobudur dan bertemu grup-grup Pokdarwis dari Desa Sidajaya yang melakukan pertukaran ilmu di sana. Kita harapkan desa wisata ini bisa menjadi lokomotif bagi kebangkitan pariwisata. Pariwisata saat ini sudah berubah yang tadinya rombongan hanya lihat-lihat (Rohali) saat ini menjadi rombongan jadi beli (Rojali),” ujarnya.
Selain itu, Menparekraf Sandiaga juga menyoroti tentang produk ekonomi kreatif di Subang yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Namun, Sandiaga juga mendorong para pelaku UMKM untuk terus berinovasi, seperti dari segi kemasan agar bisa lebih memiliki daya tarik bagi wisatawan.
“Di Subang saya juga tadi mencoba beberapa produk-produk ekonomi kreatif seperti jus nanas yang enak sekali dan rengginangnya juga enak. Namun dari segi kemasan rengginangnya tidak eye catching,” katanya.
Untuk itu peningkatan produk-produk ekonomi kreatif harus terus ditingkatkan. Kemenparekraf memiliki program BEDAKAN (Bedah Desain Kuliner Nusantara) yang akan memberikan pendampingan bagi pelaku parekraf dalam menghadirkan kemasan yang lebih menarik.
“Produk kemasan lebih baik, minat masyarakat untuk membeli naik 80 persen. Selama ini banyak pelaku UMKM ekonomi kreatif tidak terlalu memerhatikan kemasannya karena sudah laku karena enak. Lantaran content is king, packaging is queen. King and Queen as a Kingdom atau digital ekosistem yang mampu produk-produk tersebut naik kelas,” katanya.
KOMENTAR
0