Menparekraf Sebut Tingkat Hunian Hotel Mencapai 100 Persen Saat Libur Nataru

Thursday, 05 January 23 Bonita Ningsih

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengumumkan adanya peningkatan okupansi hotel saat liburan Natal dan Tahun Baru 2023. Berdasarkan data yang diterima Kemenparekraf, tingkat hunian (okupansi) hotel di kawasan destinasi wisata mampu mencapai 100 persen pada periode liburan tersebut.

“Kita sudah dapatkan berita dari beberapa destinasi unggulan seperti Bandung, Yogyakarta, Solo, dan Bali yang menjadi tujuan hotel favorit bahwa di sana okupansi full 100 persen para periode libur Nataru kemarin,” kata Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif saat “Weekly Brief with Sandi Uno” secara virtual belum lama ini. 

BACA JUGA:   Disney Cruise Adventure Siap Berlabuh di Asia Tenggara

Sedangkan, menurut Sandiaga, rata-rata okupansi hotel di Indonesia pada periode Nataru telah menyentuh di angka 80 hingga 90 persen. Menurutnya angka tersebut didapatkan karena beberapa hotel di destinasi wisata tidak mengalami peningkatan okupansi.

“Ini sangat disayangkan di wilayah Pesisir Selatan dan Utara Pulau Jawa tidak full okupansi hotelnya. Alasannya karena cuaca ekstrim yang terjadi di akhir tahun dan ada kekhawatiran dari masyarakat sehingga ada penurunan sedikit di hotel-hotel sana,” jelasnya lagi.

Sutrisno Iwantono, Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), mengaku senang dengan adanya kenaikan okupansi hotel dan peningkatan bisnis restoran saat momen Nataru kemarin. Bahkan, beberapa daerah yang juga mengalami cuaca ekstrim tidak memengaruhi kinerja positif dari hotel dan restoran di momen tersebut.

BACA JUGA:   Menparekraf Harap Art Jakarta Gardens Mampu Menumbuhkan Ekonomi Kreatif Indonesia

“Akhir Desember kemarin itu menandakan adanya kenaikan okupansi di hotel dan restoran. Padahal, kami memperkirakan akan ada badai banjir tetapi semuanya bisa dialihkan sehingga angkanya cukup signifikan mengalami kenaikannya,” ucap Sutrisno yang juga hadir dalam “Weekly Brief with Sandi Uno”.

Tak sampai di sana, Sutrisno, juga optimistis bisnis hotel dan restoran pada 2023 akan semakin baik meskipun ada isu resesi. Menurutnya, hal tersebut dapat diatasi dengan dukungan pemerintah setempat dan pihak terkait lainnya agar dapat mendukung permintaan wisatawan.

BACA JUGA:   Grup Insentif Terbesar dari Indonesia Berkunjung ke Korea

“Pencabutan PPKM kemarin menjadi hadiah tahun baru dan penutupan tahun lalu. Kami memang menyadari belum sepenuhnya kembali seperti tahun 2019, tetapi, dengan tren yang selalu meningkat kami yakin di 2023 bisnis kita akan lebih tinggi lagi,” ungkapnya lagi.