Menikmati proses matahari terbit di bukit Perau, kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menjadi salah satu rangkaian dari kegiatan bertajuk “Sosialisasi Panduan Komunikasi Krisis Kepada Media” yang digelar Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Badan Ekonomi kreatif Indonesia di Malang pada 25-27 Oktober 2023.
Menurut I Gusti Ayu Dewi Hendriani, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf, kunjungan ke Bromo untuk melihat kondisi kawasan obyek wisata Bromo yang mulai kembali dibuka usai terjadi kebakaran. “Kami datang untuk merasakan sekaligus melihat langsung, bahwa Bromo sudah siap kembali di kunjungi,” kata Ayu.
Lebih lanjut Ayu mengungkapkan, Malang Raya merupakan salah satu destinasi wisata prioritas dan terpopuler di Indonesia yang diminati wisatawan dalam dan luar negeri. Bencana kebakaran tidak semata merugikan alam, tapi juga kepada perekonomian masyarakat. Pasalnya, aktivitas masyarakat yang menggantungkan pada sektor pariwisata di sekitar TNBTS terhenti sejenak karena penutupan kawasan.
“Kami ajak media berkunjung untuk menyebarluaskan bahwa Bromo sudah kembali siap menerima wisatawan, dan yang penting wisatawan harus patuh dengan peraturan yang berlaku,” katanya lagi.
Sementara itu, Dimas, sopir jip Bromo asal Kabupaten Malang, mengatakan, aktivitas wisata di kawasan TNBTS kini mulai kembali bergeliat. Wisata pemantauan matahari terbit atau biasa disebut wisata sunrise mulai diminati wisatawan meski belum kembali 100 persen.
“Sudah mulai ramai lagi, walau belum seperti kemarin pada saat sebelum kebakaran,” ungkap Dimas.
Dengan wajah semringah, Dimas menceritakan, pengunjung wisata sunrise Bromo pun sudah ada dari wisatawan mancanegara. “Selain rombongan wisatawan dalam negeri, wisatawan dari Korea, Hong Kong, sama Eropa juga sudah ada yang datang,” ungkapnya.
Dimas berharap pemulihan kondisi sektor pariwisata di kawasan TNBTS bisa berjalan lancar sehingga para pelaku pariwisata bisa kembali mengais nafkah. “Mudah-mudahan cepat kembali seperti kemarin, soalnya banyak masyarakat yang menggantungkan perekonomian pada sektor pariwisata,” katanya lagi.
KOMENTAR
0