Banyaknya kapal pesiar yang melintas di Nusa Tenggara Timur membuat Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur berencana membangun marina. Marius Ardu Jelamu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur, mengatakan, dari 40 pelabuhan yang ada di Nusa Tenggara Timur, hanya ada satu pelabuhan internasional terbesar, itu pun hanya untuk ekspor dan impor barang, yaitu Tenau Kupang.
“Wisatawan mancanegara yang menggunakan kapal pesiar tidak nyaman apabila berlabuh di pelabuhan niaga karena mereka tidak mau terganggu dengan keluar-masuknya kapal di pelabuhan niaga,” kata Marius. Selama ini, wisatawan, baik wisatawan asing maupun nusantara, menggunakan kapal pesiar yang membuang jangkar di tengah laut.
Untuk itu, pemerintah Nusa Tenggara Timur sedang menyusun Detail Engineering Design (DED) untuk pembangunan marina di Sikka dan Alor. Setelah DED tersebut jadi, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur akan mengusulkannya kepada pemerintah pusat untuk bisa dibangun pada 2018.
Marius menambahkan, di Labuan Bajo juga sedang ada pembangunan marina terintegrasi dengan hotel bintang empat yang ditangani PT Pelindo III.
“Di NTT, puluhan bahkan ratusan wisatawan asal Darwin berkunjung ke kota Kupang menggunakan kapal pesiar. Hampir setiap minggu banyak kapal pesiar yang masuk ke NTT. Selama ini mereka mengeluh belum ada marina, hal itu menyebabkan mereka merasa kurang nyaman,” ujar Marius.
KOMENTAR
0