Panorama Foundation dan GIZ membangun Bale Rakyat di Sembalun

Monday, 11 February 19 Herry Drajat
Bale Rakyat Panorama Foundation

Gempa bumi yang melanda Lombok pada Agustus 2018 lalu masih menyisakan duka yang mendalam. Masyarakat yang bergantung penuh pada sektor pariwisata pun tak luput dari penderitaan.

Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI, menyebutkan, lebih dari Rp1,4 triliun devisa hilang dari sektor pariwisata. Hal ini terjadi karena ada 65 persen penurunan kunjungan wisata ke Lombok yang mengakibatkan 40 dari 100 penerbangan terjadwal dibatalkan.

Salah satu desa yang terdampak gempa adalah Sembalun, yang menjadi jalur masuk wisata pendakian Gunung Rinjani yang menjadi destinasi unggulan di Lombok. Desa yang sejak tahun 2017 menjadi Desa Wisata binaan Panorama Group melalui Panorama Foundation ini masyarakatnya secara berkala menerima pelatihan keterampilan untuk menjadi tour guide, host, porter, dan kegiatan niaga lainnya. Keterampilan tersebut kemudian dimanfaatkan oleh sebagian penduduk dan menjadi cikal bakal mata pencaharian baru bagi warga Desa Sembalun.

BACA JUGA:   Pelabuhan Tanjung Batu di Belitung akan Digunakan untuk Pariwisata

Hancurnya sebagian besar rumah penduduk, fasilitas umum, dan juga hilangnya sebagian sumber mata pencaharian penduduk yang terjadi akibat belum pulihnya kunjungan wisatawan membuat Panorama Foundation dan German State-Owned Company (GIZ) berinisiatif untuk membangun sebuah balai rakyat yang pengerjaannya telah dimulai dari beberapa bulan lalu, dan pada tanggal 7 Februari 2019  sudah selesai dan secara resmi telah diserahterimakan kepada masyarakat setempat.

BACA JUGA:   Pelaku Industri MICE Wajib Memiliki Sertifikasi

“Bale Rakyat ini diharapkan dapat menjadi tempat tinggal atau tempat berkumpul sementara bagi penduduk sekitar, dan ke depannya Bale Rakyat dapat difungsikan sebagai Tourism Center, dan masyarakat bisa kembali mengembangkan potensi pariwisata wilayah Sembalun, yakni sebagai jalur masuk ke Gunung Rinjani,” ujar AB Sadewa, Ketua Panorama Foundation.

Pemanfaatan Tourism Center ini masih membutuhkan waktu karena bukan hanya Rinjani, tapi hampir seluruh destinasi wisata Lombok juga masih sepi pengunjung. Hal itu diungkapkan oleh Benediktur Onor, General Manager Lombok dan Labuan Bajo PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk. (Panorama Destination).

BACA JUGA:   Mozilla Luncurkan Firefox Lite untuk Wisatawan Milenial

Panorama Group berharap, meskipun sudah setengah tahun berlalu dari gempa besar yang melanda Lombok, seluruh masyarakat Indonesia masih bersedia untuk membantu dan bahu-membahu bersama pemerintah untuk membangun Lombok agar bisa kembali seperti sedia kala.