Berdasarkan hasil penelitian dari Visa Affluent Study 2015 yang memonitor wisatawan dari kalangan atas di delapan negara Asia Pasifik, terlihat bahwa pantai merupakan obyek wisata yang paling banyak dikunjungi (44 persen) oleh wisatawan dari Asia, diikuti oleh pusat perbelanjaan (36 persen), dan tempat-tempat bersejarah (35 persen). Lebih dari seperempatnya (27 persen) juga menyatakan bahwa mereka juga akan mencoba restoran-restoran lokal ketika berwisata.
Bersantai di pantai merupakan aktivitas yang paling populer di antara wisatawan dari beberapa negara, termasuk Cina (55 persen), Indonesia (51 persen), dan India (47 persen). Wisatawan kaya dari Hong Kong (46 persen) dan Jepang (43 persen) merupakan turis yang paling sering untuk pergi berkeliling sendirian. Selain itu, wisatawan dari Jepang (32 persen), Cina (31 persen), dan Singapura (29 persen) juga merupakan yang paling menyenangi wisata kuliner.
Dalam hal pilihan destinasi wisata, Jepang (26 persen), Hong Kong (25 persen), dan Australia (21 persen) merupakan tiga destinasi wisata pantai yang paling sering dikunjungi. Sementara itu, dalam hal frekuensi berwisata, turis dari Singapura dan Cina merupakan yang paling sering berlibur, yakni rata-rata 3,1 perjalanan selama satu tahun, diikuti oleh turis dari Hong Kong ( 2,8 kali perjalanan selama satu tahun) dan India (2 kali perjalanan dalam setahun).
“Liburan bersama keluarga merupakan salah satu hal penting yang dinanti-nanti setiap tahunnya. Namun, destinasi yang akan dituju oleh setiap keluarga, apakah itu untuk wisata budaya, belanja, kuliner, atau sekadar bersantai di resor, sangat dipengaruhi oleh keaslian dan kecerdasan destinasi tersebut dalam berpromosi,” ujar James Lim, Head of Consumer Product Visa wilayah Asia Pasifik.
Selain itu, dari hasil penelitian tersebut juga terlihat bahwa wisatawan kaya dari Asia juga lebih memilih akomodasi kelas atas (48 persen) dan mewah (39 persen) ketika berlibur. Wisatawan dari Cina (67 persen), Hong Kong (53 persen), Singapura (49 persen), dan Jepang (49 persen) akan memilih akomodasi kelas atas ketika berlibur, sementara itu wisatawan dari Australia (49 persen) lebih memilih menginap di boutique hotel.
“Bagi wisatawan kaya, kualitas sebuah akomodasi sama pentingnya dengan apa yang ditawarkan oleh destinasi tersebut untuk melengkapi liburan mereka,” ujar Lim. (Sumber: Travel Daily Media)
Penulis: Harry Purnama
KOMENTAR
0