Wisata alam digadang-gadang menjadi incaran pertama bagi masyarakat yang ingin memulai perjalanannya di era new normal. Hal ini merujuk dari hasil survei MarkPlus Tourism dan beberapa lembaga lainnya yang menyatakan bahwa pasca-pandemi, wisatawan akan lebih menyukai wisata domestik dengan melakukan kegiatan outdoor atau petualangan.
“Data yang kita terima memang wisata alam ini menjadi yang paling diminati turis. Tetapi, dengan adanya COVID-19 ini, tentunya akan ada suatu perubahan baru yang akan dilakukan saat berwisata ke alam,” ujar Disyon Bahagia Toba, Chief Executive Officer Consina.
Peluang-peluang yang dihadirkan wisata alam memang cukup banyak. Menurut Disyon, wisata alam memiliki banyak peluang dan keunggulan jika dibandingkan dengan wisata dalam ruangan. Pertama, area outdoor lebih aman dibandingkan dengan indoor.
“Karena kalau di alam itu jaraknya lebih luas sehingga setiap wisatawan dapat lebih mudah dalam mengatur jarak,” ujar Disyon.
“Kalau di alam, sudah pasti banyak pohon, jadi otomatis mereka juga akan berjarak. Di alam juga dapat dengan mudah mendapatkan angin dan udara yang sejuk, jadinya orang akan lebih yakin kalau kegiatan outdoor itu akan aman,” ucapnya lagi.
Kedua, Indonesia memiliki wilayah yang luas. Ini menjadi faktor utama yang dapat diandalkan dari wisata alam. Ditambah dengan keanekaragaman flora dan fauna yang dimiliki Indonesia, menjadi peluang besar yang dapat dimiliki oleh para pelaku wisata alam.
Ketiga, minat wisata alam selalu meningkat. Menurut Disyon, selama 10 tahun terakhir ini, wisata alam di Indonesia terus meningkat. Bahkan, peningkatan ini masih akan terus berlanjut hingga waktu yang belum dapat ditentukan. Tentunya, ini menjadi salah satu peluang yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku wisata alam untuk lebih mengembangkan bisnisnya.
“Saat ini peningkatan wisata alam di Indonesia belum mencapai puncaknya karena setiap bulan ada saja lokasi baru yang di-update wisatawan domestik dan menjadi viral. Jadi, menurut saya ini masih bisa ditingkatkan karena market share di Indonesia masih bisa ditingkatkan,” ungkapnya.
Keempat, permintaan yang tinggi dari masyarakat masih belum sebanding dengan penawaran yang ada sehingga peluang yang akan didapatkan pelaku usaha wisata alam terbilang cukup besar. Apalagi, dengan luasnya wilayah alam di Indonesia, memberikan kesempatan bagi pelaku usaha wisata alam untuk lebih mengeksplor lagi bisnisnya saat ini.
Kelima, seluruh kelas sosial di Indonesia akan fokus pada wisata domestik. Selama pandemi, masyarakat Indonesia akan lebih mengutamakan perjalanan dalam negeri dibanding luar negeri.
“Ini menjadi peluang yang bagus karena biasanya orang-orang yang kelas sosialnya tinggi lebih memilih liburan ke luar negeri. Tetapi, di masa sekarang, mereka akan lebih fokus berwisata di dalam negeri dan wisata alam bisa menjadi salah satu pilihan terbaik mereka,” ujar Disyon.
KOMENTAR
0