Penyelenggaraan event internasional masih menjadi magnet utama untuk mendatangkan wisatawan mancanegara. Dalam acara Indonesia Tourism Outlook 2024 yang digelar pada 28 November 2023 di Aone Hotel, Direktur Marketing InJourney Maya Watono mengatakan bahwa event internasional tidak hanya membuka mata dunia internasional terhadap destinasi-destinasi di Indonesia, tapi juga memberikan dampak ekonomi yang sangat bagus terhadap daerah sekitar.
“Perhelatan MotoGP 2023 memberikan dampak ekonomi hingga Rp4,5 triliun dan ada 455 juta pasang mata yang menonton dan melihat Mandalika. Lalu, acara F1 Powerboat di Danau Toba memberikan dampak ekonomi hingga Rp1,7 triliun dan dilihat 180 juta pasang mata. Kemudian, event Aquabike berhasil menciptakan 230.000 pergerakan wisatawan selama 5 hari,” ujar Maya.
Selain memberikan dampak ekonomi yang signifikan, Maya menambahkan, perhelatan event internasional juga menjadi katalis untuk pengembangan destinasi. “Ini harus kita canangkan secara sustainable dalam 5-10 tahun ke depan sehingga destinasi ini akan terbangun,” ujar Maya.
Fenomena Coldplay yang berhasil ditonton lebih dari 80.000 orang di Gelora Bung Karno, Jakarta, turut menjadi perhatian Gary Bowerman, Direktur Check-In Asia. Menurutnya, untuk mendatangkan lebih banyak wisman, Indonesia tidak bisa menghadirkan hanya satu band internasional ke Indonesia.
“Sebab band tersebut selain tampil di Indonesia, juga akan tampil di negara-negara lain sehingga wisatawan asing tidak akan datang ke Indonesia hanya untuk menonton band tersebut,” ujar Gary.
Karenanya, menurut Gary, Indonesia sebaiknya menggelar festival musik yang menghadirkan banyak band internasional. “Weekend music festival akan lebih menarik lebih banyak uang dan juga orang,” ujar Gary.
Namun, di sisi lain, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan bahwa sektor konser musik di Indonesia masih menghadapi satu tantangan utama, yaitu mahalnya harga tiket konser. Menurutnya, tiket mahal disebabkan oleh perizinan yang tidak transparan dan banyak pintu, serta adanya biaya-biaya tambahan untuk segi pengamanan.
“Makanya dibuat perizinan berbasis digital supaya transparan dan harga tiket bisa diturunkan,” ujar Sandi.
Tahun ini diprediksi jumlah kunjungan wisman ke Indonesia berada di angka sekitar 10 juta wisman. Hingga September 2023, jumlah wisman yang datang ke Indonesia sudah mencapai 8,5 juta orang.
Pemerintah menargetkan pada tahun depan Indonesia akan dikunjungi 14 juta wisatawan mancanegara (wisman), serta akan terjadi pergerakan wisatawan domestik hingga 1,4 miliar pergerakan. Kemudian, Kemenparekraf menargetkan kontribusi PDB pariwisata di level 4,4% – 4,5% pada 2024, naik dari angka 4,1% pada 2023.
“Selain membuat lebih banyak event internasional, harus buat lebih mudah turis datang, salah satunya adalah dari jumlah penerbangannya,” ujar Gary.
Di Indonesia sendiri saat ini load factor penerbangan inbound internasional di angka 70 persen dengan seat capacity 11 juta kursi.
“Artinya, untuk 14 juta wisman, kita butuh 20 juta seat capacity. Konektivitas udara dari negara luar harus ditambah,” ujar Maya.
KOMENTAR
0