Kementerian Pariwisata Indonesia telah menandatangani kesepakatan sponsor dengan World Travel Market (WTM) di London. Indonesia rencananya akan memanfaatkan event tersebut untuk mempromosikan kampanye pariwisata “Wonderful Indonesia” di panggung global. Hal ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menarik 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019.
Arief Yahya, Menteri Pariwisata Republik Indonesia, mengatakan, penandatanganan kesepakatan dengan World Travel Market akan membantu mempromosikan destinasi dan atraksi wisata utama di Indonesia, serta kenyataan bahwa mengunjungi Indonesia sekarang lebih mudah menyusul peraturan bebas visa dan peluncuran penerbangan langsung Garuda Indonesia ke London.
“World Travel Market merupakan pasar perjalanan wisata yang terbesar dan paling penting di dunia. Karena itu, World Travel Market memungkinkan kita untuk mempromosikan program Wonderful Indonesia dengan biaya yang lebih hemat kepada seluruh pengambil keputusan dan influencer dari seluruh dunia,” kata Arief.
Sekitar 150 delegasi dari 53 perusahaan di Indonesia akan menghadiri World Travel Market London, yang pada tahun ini akan berlangsung pada 7-9 November 2016. Mereka akan menampilkan destinasi utama pariwisata di Indonesia, seperti wisata pantai di Bali, situs warisan dunia UNESCO di Jawa, destinasi wisata menyelam, dan wisata belanja di Jakarta.
“Indonesia siap menyambut dunia dengan kebijakan bebas visa gratis bagi hampir semua negara, bandara baru, dan pelabuhan yang sedang dibangun atau dikembangkan di seluruh Indonesia, serta peraturan kapal pesiar yang lebih mudah untuk mendorong pertumbuhan perjalanan kapal pesiar di Nusantara,” ujar Arief.
Mencapai target 20 juta wisman pada 2019 akan menjadi target besar bagi Indonesia, mengingat angka tersebut hampir dua kali lipat dari pencapaian tahun 2015 yang hanya 10,5 juta wisman. Hal ini berarti sangat penting bagi Indonesia untuk memperluas aktivitas promosinya di tingkat dunia.
“Kami menyadari pentingnya pasar Inggris dan Uni Eropa dalam mendatangkan wisatawan yang menginap rata-rata 10 hari atau lebih, yang mengeluarkan uang lebih banyak dan tidak hanya mengunjungi Bali tapi juga keajaiban budaya dan keindahan alam yang dapat ditemukan di lebih dari 13.000 pulau-pulau tropis nusantara,” ujar Arief Yahya.
Selain berpromosi di seluruh Asia Pasifik dan Timur Tengah, Kementerian Pariwisata juga terus berupaya melakukan branding dan promosi di negara-negara penting Eropa. Pada 2015, jumlah wisatawan Inggris ke Indonesia mengalami peningkatan 21 persen dari tahun ke tahun menjadi 280.000 wisman.
“Dengan berpartisipasi pada World Travel Market London 2016 serta bekerja sama dengan biro perjalanan, media, dan maskapai di sisa tahun 2016, Kementerian Pariwisata berharap 2016 menjadi tahun yang baik dan kunjungan wisatawan mancanegara terus tumbuh untuk mencapai target 20 juta wisman pada 2019,” kata Arief.
Penulis: Ahmad Baihaki
KOMENTAR
0