Rakernas PHRI 2021: Upaya Memulihkan Pariwisata Indonesia

Thursday, 18 March 21 Bayu Hari
Rakernas 1 PHRI 2021

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menggelar Rakernas I Tahun 2021 dengan tema ‘Menjaga Asa Memulihkan Pariwisata Indonesia’. Melalui kegiatan ini PHRI ingin memupuk kembali semangat dan optimisme pelaku industri pariwisata, khususnya di sektor perhotelan, agar dapat kembali bangkit menghadapi tantangan saat ini maupun tantangan pasca pandemi.

Optimisme bahwa industri pariwisata dapat kembali berkontribusi bagi perekonomian nasional selalu disampaikan PHRI melalui berbagai program kerjasama dengan stakeholder pariwisata sejak awal tahun 2020, tepatnya ketika COVID-19 mulai mewabah. Beberapa terobosan yang dilakukan di antaranya; mengupayakan program Dana Hibah Pariwisata, penyediaan hotel untuk program repatriasi, dan vaksinasi bagi anggota perhotelan dan restoran di Indonesia.

BACA JUGA:   Sektor Pariwisata Indonesia sedang Bertransformasi

“Pelaksanaan Rakernas ini juga merupakan upaya dan bentuk komitmen PHRI untuk memulihkan kembali pariwisata nasional yang terpuruk karena pandemi COVID-19,” kata Hariyadi Sukamdani, Ketua Umum PHRI.

Dalam Rakernas I PHRI Tahun 2021 yang diadakan secara hybrid ini diikuti oleh ratusan pelaku pariwisata di sektor perhotelan, dan sejumlah perwakilan dari kementerian/lembaga. Mereka hadir untuk membahas berbagai tantangan dan mencari solusi guna mempercepat pemulihan pariwisata nasional.

BACA JUGA:   Jawara Siapkan Rp25 Miliar Untuk PHRI

Sementara itu, PHRI juga membuka peluang kerjasama dengan para stakeholder sebagai upaya nyata memulihkan pariwisata nasional. Salah satunya adalah kerjasama PHRI dengan maskapai penerbangan AirAsia yang meluncurkan program promosi SNAP (paket hotel dan penerbangan AirAsia). Program ini bertujuan untuk mendorong kunjungan wisata ke destinasi prioritas yang saat ini sedang dikembangkan oleh pemerintah.

BACA JUGA:   PT Datascrip dan Canon Gelar Halal Bihalal Virtual

“Apabila para stakeholder saling berkolaborasi, maka proses pemulihan industri pariwisata Indonesia akan lebih cepat,” kata Hariyadi Sukamdani.