Sandiaga Uno Akui Belum Ada Penerbangan Internasional Langsung ke Bali

Wednesday, 03 November 21 Bonita Ningsih

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengaku belum ada penerbangan internasional langsung yang masuk ke Bali. Padahal, sejak tanggal 14 Oktober 2021, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sudah diizinkan pemerintah untuk membuka pintu bagi wisatawan mancanegara.

“Bisa saya sampaikan bahwa sampai saat ini belum ada penerbangan internasional langsung terbang ke Bali. Hal ini akan terus kami selaraskan dengan berbagai persiapan yang diperlukan,” ujar Sandiaga saat Weekly Press Briefing secara hybrid di Kantornya, Jakarta.

BACA JUGA:   Masyarakat Kota Yogyakarta Telah 100 Persen Divaksinasi COVID-19

Pada tahap awal, pemerintah telah mengizinkan 19 negara terpilih untuk masuk ke Bali melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai. Adapun 19 negara tersebut adalah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Selandia Baru, Kuwait, Bahrain, Qatar, China, India, dan Jepang. Kemudian Korea Selatan, Liechtenstein, Italia, Perancis, Portugal, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria, dan Norwegia.

“Harapannya dengan 19 negara yang sudah diberikan persetujuan, kita segera mendapatkan feedback yang lebih baik dari sekarang,” Sandiaga menambahkan.

BACA JUGA:   KKP Perkuat Desa Wisata Bahari

Meski demikian, pihaknya akan menambahkan daftar negara lainnya untuk bisa terbang langsung ke Bali. Menurutnya, Kemenparekraf telah mengajukan negara dengan angka positivity rate Covid-19 yang rendah untuk dipertimbangkan membuka penerbangan langsung ke Bali.

Dalam hal ini, Kemenparekraf telah mengusulkan delapan negara yaitu Australia, Austria, Denmark, Inggris, Swiss, Jerman, Rusia, dan Belanda. Selain itu, Kemenparekraf, juga telah mempertimbangkan dua negara lainnya yaitu Spanyol dan Polandia untuk bisa melakukan penerbangan langsung ke Bali.

BACA JUGA:   TTC Travel Mart go Internasional Pada 2020

“Untuk Australia, timeline-nya akan kami lakukan evaluasi dalam satu minggu ini. Kalau ada progress yang baik, maka akan diumumkan sebagai negara yang ditambahkan list penerbangan ke Bali. Kita perkirakan akan diumumkan dalam rapat 2 mingguan yang dilakukan setelah ratas,” jelas Sandiaga.