Kondisi pandemi COVID-19 memicu terjadinya krisis ekonomi suatu negara, termasuk Indonesia. Kendati demikian, kondisi saat ini membuat beberapa sektor berkembang seperti ekonomi kreatif khususnya e-commerce. Hal tersebut seperti yang diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno saat live instagram di acara Block For NGANTRI (Ngobrol dengan Mas Menteri).
Berdasarkan data Focus Economy Outlook 2020, ekonomi kreatif justru menyumbang Rp1.100 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sepanjang 2020. Menurut Sandiaga, jumlah tersebut menjadi bukti bahwa sektor ekonomi kreatif mampu bertahan di tengah pandemi COVID-19.
Istimewanya lagi, sektor ekraf bagi Indonesia sudah menempati nomor tiga dunia setelah Amerika Serikat dengan Hollywood dan Korea Selatan dengan K-POP. Oleh karenanya, Sandiaga akan terus berupaya untuk menggenjot produk ekraf di Indonesia dengan berbagai strategi di dalamnya.
“Kami ingin di tengah pandemi ini, pelaku usaha ekraf dapat berinovasi memanfaatkan platform digital yang mereka miliki. Dengan digitalisasi, banyak hal yang dapat mereka lakukan seperti memasarkan produknya hanya di rumah saja,” ungkap Sandiaga.
Selain itu, pihaknya juga akan memperkuat kerja sama dengan Dewan Kesenian Nasional Daerah (Dekranasda) untuk meningkatkan kualitas produk ekonomi kreatif tanah air. Melalui kerja sama ini, hasil produk unggulan ekraf akan disandingkan dengan hasil pelaku UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) yang tergabung dalam Dekranasda.
Dengan kerja sama ini juga, Sandiaga, berharap agar para pengrajin lokal dapat meningkatkan kemampuan dan kapasitas di bidangnya. Tujuannya agar tidak hanya mahir dalam segi produksi, tetapi, juga mengetahui selera pasar masa kini.
“Rencananya, kami di Kemenparekraf akan kerja sama dengan desainer nasional dan internasional untuk meningkatkan kapasitas mereka. Kami juga akan bantu pemasaran dari segi digital,” ucap Sandiaga lagi.
Jika demikian, Sandiaga, optimistis produk-produk yang dihasilkan para pengrajin lokal dapat menarik minat pasar. “Tidah hanya pasar lokal saja, tapi juga mancanegara,” Sandiaga menambahkan.
KOMENTAR
0