Pembangunan kompleks wisata bertaraf internasional Pantai Boom Marina di Banyuwangi terus dikebut oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III). Sebagai perusahaan BUMN, perusahaan ini menunjuk anak perusahaan PT Pelindo Properti Indonesia (PPI) untuk mengelola kawasan eksplorasi wisata dengan target menjadi tuan rumah event internasional Fremantle Yacht Race and Rally pada Mei 2017.
Prasetyo, Direktur Utama PT Pelindo Properti Indonesia, mengatakan, megaproyek Boom Marina ini merupakan peluang pengembangan pariwisata dalam negeri yang menjadi perhatian dunia. “Pantai Boom Marina ini bagian dari infrastruktur maritim modern yang dibalut konsep pelestarian alam, sebagai salah satu ciri destinasi bahari yang layak diapresiasi wisatawan domestik dan mancanegara,” ujar Prasetyo.
Ada dua tahap yang menjadi duet pengerjaan dari Pelindo III dan PPI, yakni dari sisi infrastruktur serta pengelolaan area. “Untuk tahap awal pembangunan Eco Park oleh PPI sudah mencapai 100 persen, sementara pembebasan lahan untuk resor masih 40 persen, dan rencana mencapai maksimal pada akhir April 2017,” ujar Prasetyo.
Menyambut Fremantle Yacht Race and Rally dengan rute finish di Benoa, Bali, Prasetyo mengaku tak berharap banyak proyek Boom Marina segera bisa dinikmati oleh para pelayar internasional. Pada 15-16 Mei mendatang, pihak PPI juga telah menyiapkan agenda MoU dalam Indian-ASEAN Pacific Business Summit di Singapura. Perjanjian yang dimotori oleh beberapa negara Asia Pasifik serta India tersebut mengarah pada beberapa program G2G dan B2B Singapura-Indonesia.
“Kita sudah intens komunikasi dengan One Degree Fifteen (One’15) Marina Club sebagai operator marina terbaik di Asia sekaligus investor. Hasilnya, Singapura tertarik untuk mengoperasikan Banyuwangi,” ujar Prasetyo.
Sebelumnya Pelindo III juga telah berhasil menjadi tuan rumah event serupa di Pelabuhan Benoa, Bali, pada 2015. Bahkan, menurut informasi yang telah diterima dari Fremantle Sailing Club, telah dibuka pendaftaran dan beberapa pelayar telah sepakat untuk ikut serta dalam gelaran yang dimaksud. Fremantle Sailing Club setidaknya akan mendatangkan 500 wisatawan asing dan menarik peliputan dari berbagai media internasional.
“Jika tak terkejar, kita masih berharap pada Sail Banyuwangi September nanti yang merupakan bagian dari Sail Indonesia, dengan peserta lebih besar, sekitar 70 kapal berkapasitas 100 orang,” ujar Prasetyo optimistis.
“Kita berharap bisa menjaring wisatawan dari Australia karena mereka memiliki hampir 3.000 member Fremantle Sailing Club,” ujar Prasetyo.
Sementara itu, untuk rencana jangka panjang, Prasetyo berharap 200 kapal bisa bersandar di dermaga Banyuwangi, meskipun angka tersebut lebih kecil daripada total 3.000 kapal Australia yang dibidik oleh PPI.
“Ya, pada akhir 2017 kita berharap marina, Eco Park, maupun food and beverage (F&B) di Banyuwangi bisa beroperasi. Kita tingkatkan kualitas hidup melalui destinasi wisata,” ujar Prasetyo.
“Untuk kunjungan turis mancanegara selama periode tahun 2015, tak kurang dari 40.000 wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi. Tahun 2016, turis mancanegara bisa mencapai 50.000 wisatawan,” pungkasnya.
Pelabuhan Tanjung Wangi memiliki fasilitas dermaga sepanjang 543 meter dengan kedalaman mencapai 12 sampai 14 meter. Dermaga yang disandari kapal pesiar tersebut telah memenuhi persyaratan keamanan internasional, yaitu dengan comply International Ship and Port Facility Security (ISPS Code) sehingga semua kapal internasional dapat langsung sandar.
Penulis: Jefri Yulianto
KOMENTAR
0