Untuk mengincar pasar muslim, Taiwan saat ini memiliki lebih dari 150 restoran, hotel, dan bisnis lainnya yang telah memiliki sertifikat halal. Ini adalah sebuah proses di mana produk, makanan, dan sektor jasa sudah sesuai dengan standar halal. Segala upaya itu merupakan strategi Taiwan untuk mengincar wisatawan dari Timur Tengah.
Selain itu, Taiwan Tourism Bureau (TTB) juga berpartisipasi dalam Arabian Travel Market (ATM), travel fair terbesar di Timur Tengah yang diadakan tiap tahun di Dubai.
Dr Trust Lin, Direktur Taiwan Tourism Bureau, mengatakan, “Untuk memikat lebih banyak turis muslim dan meningkatkan daya tarik Taiwan terhadap wisatawan muslim global, kami sedang membangun lingkungan yang muslim-friendly di Taiwan. Taiwan Tourism Bureau bekerja sama dengan Chinese Muslim Association (CMA) untuk menerbitkan sertifikasi bagi restoran yang menyediakan makanan halal, serta hotel dan dapur halal.”
Menurut Dr Lin, Taiwan telah berdedikasi menjadi negara muslim-friendly, dan diharapkan pertumbuhannya mencapai dua digit untuk turis dari negara-negara muslim. Dari beberapa negara muslim yang ada di dunia, Uni Arab Emirat menjadi penyumbang turis terbanyak dengan pertumbuhan 20 persen.
“Target kami adalah menyediakan makanan dan hotel yang nyaman bagi wisatawan muslim. Taiwan Tourism Bureau juga memberikan subsidi bagi restoran dan hotel yang ingin mendapatkan sertifikasi halal, serta mendorong mereka untuk meningkatkan maupun merenovasi fasilitasnya untuk memenuhi kebutuhan turis muslim. Selain itu, Taiwan Tourism Bureau juga mendorong fasilitas transportasi publik serta beberapa destinasi wisata untuk memiliki musala dan toilet yang sesuai syariah Islam,” ujar Lin.
Pada 2017, jumlah kunjungan turis dari Timur Tengah mencatatkan rekor tertinggi. Namun, pertumbuhan itu belum usai. Rekor tersebut diikuti dengan pertumbuhan dua digit year-on-year sebesar 13,64 persen hanya untuk dua bulan pertama di 2018.
KOMENTAR
0