Turis Australia Pilih Bali Sebagai Destinasi Utama Setelah COVID-19

Monday, 08 June 20 Bonita Ningsih
Bali & Beyond Travel Fair 2018
Foto: Venuemagz/Erwin

Pemerintahan negara Australia mulai melonggarkan kasus siaga COVID-19 sejak awal bulan Mei silam. H.E. Kristianto Legowo, Duta Besar Indonesia di Australia, mengatakan, pelonggaran ini dilakukan secara bertahap hingga pandemi COVID-19 berakhir di seluruh dunia.

“Saat ini sudah masuk tahap kedua pelonggaran dan di tahap ini pelaku usaha di sana sudah dapat membuka kembali usahanya. Namun, tetap ada pembatasan orang untuk berkumpul di tempat yang sama,” ujar Kristianto.

Meskipun sudah memasuki tahap kedua, pihaknya belum mengetahui kapan pelonggaran tahap ketiga akan dilakukan. Namun, sudah dipastikan pada tahap ketiga akan terjadi pelonggaran yang lebih besar dibandingkan dengan tahap-tahap sebelumnya.

“Nantinya, sudah boleh kumpul-kumpul di maksimal 100 orang dan perekonomian dapat digerakkan lebih leluasa lagi. Perjalanan internasional juga akan dibuka kembali, meskipun terbatas di wilayah Pasifik dan juga menerima kedatangan orang asing untuk belajar di Australia,” jelasnya lagi.

BACA JUGA:   Kapal Pesiar Disney Adventure Hadirkan Tujuh Area Hiburan Tematik

Adanya rencana pembukaan perjalanan internasional di Australia pada tahap tiga, Kristianto berharap agar Indonesia menjadi salah satu pilihan negara yang dapat dikunjungi. Pasalnya, jumlah turis Australia yang datang ke Indonesia tergolong cukup banyak, khususnya ke Bali.

Berdasarkan statistik pariwisata yang dimiliki Kristianto, jumlah wisatawan Australia yang datang ke Indonesia pada tahun 2019 mencapai 2.176.3514 orang. Angka tersebut naik sebesar 4,35 persen dari tahun 2018, dan mengalami surplus sebanyak U$1,7 juta di tahun 2019.

“Dari jumlah tersebut, 1,4 juta turis Australia berhasil mengunjungi Bali. Jadi, bisa dikatakan Australia memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pariwisata Indonesia, khususnya di Bali,” dia menambahkan.

Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Wakil Gubernur Bali, mengatakan, saat ini jumlah wisatawan mancanegara terbanyak yang datang ke Bali ialah dari Australia. Prestasi turis Australia disusul dengan turis dari Cina, India, Eropa, dan Amerika Serikat.

BACA JUGA:   Pengusaha Hostel Ikut Kembangkan Kawasan Kota Tua

“Masyarakat Australia bahkan menjadikan Bali sebagai second home mereka karena dari dulu sudah banyak orang sana yang berkunjung ke sini. Mereka menilai biaya yang dikeluarkan untuk tinggal di Bali itu jauh lebih murah ketimbang harus datang ke negara lain,” ungkap Cok Ace, begitu sapaan akrabnya.

Melihat data tersebut, tak heran jika Kristianto berharap agar pemerintah Australia segera membuka perjalanan internasionalnya di tahap ketiga, khususnya ke Indonesia. Apalagi, hasil survei dari booking.com menyebutkan bahwa masyarakat Australia memiliki keinginan yang tinggi untuk pergi ke Indonesia pasca COVID-19.

“Indonesia berada di urutan pertama yang ingin dikunjungi saat pandemi berakhir, padahal selama ini tujuan utama wisatawan Australia itu ke Selandia Baru. Tapi, di survei ini, Selandia Baru malah berada di urutan keenam,” ucap Kristianto.

BACA JUGA:   Pariwisata Sebagai Pendorong Pertumbuhan Ekonomi

Farshal Hambali, Manager Indonesian of Virgin Australia Airlines, menambahkan, pelonggaran kasus COVID-19 akan mencapai tahap keenam.

Pada tahap keenam ini, menurut Farshal, pemerintah Australia baru akan membuka penerbangan internasional travel yang rencananya akan dibuka pada akhir Oktober 2020.

“Kalau pun tahap ketiga akan ada perjalanan internasional, tetapi untuk perjalanan internasional travel baru akan terjadi Oktober 2020. Jadi, nantinya mereka akan fokus dulu di domestik travel,” ungkap Farshal.

Berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya, perjalanan internasional ke Indonesia baru akan terjadi enam bulan dari sekarang atau pada akhir tahun 2020. Bahkan, ada beberapa survei lain yang menyebutkan bahwa permintaan perjalanan internasional travel dari Australia baru akan naik di kuartal pertama tahun 2021.