Korea berambisi menjadi destinasi MICE nomor satu dunia pada 2028. Targetnya, Korea akan menjadi tuan rumah bagi pelaksanaan 1.400 konferensi internasional dan mendatangkan 1,3 juta turis MICE.
Asa besar itu diungkapkan oleh Chang Wook Jung, Executive Director Korea MICE Bureau, ketika diwawancarai oleh majalah VENUE beberapa waktu lalu. Berikut petikan wawancaranya.
Bagaimana tren industri pariwisata Korea pasca-COVID-19 dan strategi revitalisasinya?
Pandemi COVID-19 pada tahun 2020 menandai turunnya industri MICE global, termasuk Korea, dan efeknya berlangsung selama 3 tahun. Karena pasar MICE sebagian besar adalah konferensi internasional dan grup insentif, permintaan yang sebelumnya sempat berhenti, secara bertahap kini telah pulih 90 persen seperti sebelum COVID, dan tentunya kami berupaya keras untuk mencapai kinerja tertinggi tahun ini dengan bekerja sama dengan industri terkait.
Berdasarkan data dari Union of International Association (UIA), Korea menduduki peringkat 10 besar dalam jumlah konferensi internasional yang diadakan selama 10 tahun terakhir. Dapat dikatakan tahun 2023 merupakan masa pemulihan bagi industri MICE Korea, hal ini ditandai dengan adanya grup incentive Allianz Indonesia 1.700 orang dan konferensi
perusahaan global USANA dengan peserta 10.000 orang di Korea.
Untuk memulihkan MICE, pemerintah Korea terus memperluas regulasi support untuk grup incentive atau corporate meeting, memperbanyak dan menetapkan Korea Unique Venue atau fasilitas MICE unik yang hanya dapat dinikmati di Korea, dan menyediakan berbagai program untuk wisatawan MICE, termasuk mengembangkan program pariwisata yang terkait dengan pengalaman K-culture.
Berapa target MICE tahun 2024 dan apa proyek utamanya?
Pada paruh pertama tahun 2024, Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Korea mengumumkan strategi jangka menengah hingga panjang untuk mendorong industri MICE. Hal ini dilakukan untuk membuka era K-MICE di tahun 2028. Kami menetapkan target jumlah konferensi internasional diadakan sebanyak 1.400 kali (nomor1 di dunia), dan dikunjungi sebanyak 1,3 juta wisatawan asing.
Untuk mencapai target ini, kami menyusun berbagai destinasi dan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan di setiap negara sasaran. Selain itu, seiring dengan perubahan tren dan peningkatan jumlah wisatawan MICE dalam kelompok kecil, kami juga mendukung dengan berbagai kegiatan team building, dan memperbanyak kerja sama dengan atraksi wisata dan pengalaman kebudayaan korea yang bisa dicoba, seperti K-pop dan K-beauty.
Kami juga terus melakukan pemasaran baik B2B atau B2C melalui kantor cabang kami di luar negeri, termasuk acara pameran, roadshow, famtrip, dan acara yang berkaitan dengan pariwisata Korea lainnya.
Apakah support untuk grup MICE yang ke Korea?
KTO memiliki program dukungan baik untuk grup incentive maupun corporate meeting yang mengunjungi Korea. Kami membagi kategori berdasarkan jumlah peserta yang mengunjungi Korea, mulai dari grup minimal 10 orang hingga 2.000 orang. Dukungan yang kami berikan dalam bentuk atraksi wisata, biaya untuk official lunch atau dinner, sewa fasilitas, K-content experience, dan lainnya. Untuk mendapatkan support ini, baik local agent ataupun perusahaan terkait bisa request melalui KTO Jakarta.
Apakah Anda memerhatikan pasar MICE Indonesia?
Pasar Indonesia merupakan salah satu pasar utama di pasar pariwisata Korea, termasuk sebagai negara dengan posisi Top 5 dalam bidang MICE ke Korea. Tahun lalu, lebih dari 250.000 orang mengunjungi Korea, mencapai tingkat 90 persen sebelum COVID, menjadikan Indonesia salah satu negara dengan pemulihan tertinggi di Asia, dan diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi di tahun ini.
Untuk mencapai target tersebut, kami melakukan berbagai kegiatan pemasaran promosi baik B2B dan B2C, termasuk roadshow Korea Unique Venue yang pertama kali diadakan di dunia, yaitu di Indonesia. Ke depannya, kami berharap lebih banyak lagi orang Indonesia yang akan mengunjungi Korea.
Apa hambatan utama dan upaya untuk menarik grup MICE ke Korea?
Keluhan terkait visa ke Korea terus meningkat di industri pariwisata Indonesia, penerbangan langsung antara kedua negara juga terbilang lebih sedikit dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya.
Terkait visa wisata, sejak paruh kedua tahun 2023 pemerintah Korea tengah meningkatkan sistem grup visa. Pada awalnya syarat minimal grup visa adalah 5 orang, kini dipermudah menjadi minimal 3 orang. Awal tahun ini kami melakukan upaya kebijakan untuk meningkatkan permintaan grup dengan membebaskan biaya e-group visa.
Selain itu, pada paruh kedua tahun ini, penerbangan langsung antara bandara lokal kedua negara ini dijadwalkan baru beroperasi, yang diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah kekurangan ketersediaan dan sebagai bentuk kontribusi untuk meningkatkan permintaan pariwisata lokal.
Saat ini penerbangan langsung Incheon-(Jakarta dan Bali) beroperasi 37 kali seminggu. Kemudian, (Busan dan Cheongju)-Bali, Incheon-Batam, dan Busan-Jakarta seminggu 21 kali.
Bisa ceritakan program Korea Unique Venue yang sedang digalakkan oleh KTO?
Pada roadshow ini, delegasi dari industri MICE Korea juga turut hadir dan memperkenalkan total 52 Korea Unique Venue serta program yang dimilikinya. Selain itu, roadshow ini adalah roadshow Korea Unique Venue pertama yang diperkenalkan di luar negeri dan diadakan di Jakarta, Indonesia.
Banyak dari tempat dan program ini yang baru ditemukan pada tahun ini, dan diperkenalkan ke luar negeri untuk pertama kalinya melalui KUV Jakarta Roadshow kemarin. Kami sangat berterima kasih jika Anda dapat memahami hal ini sebagai upaya Korea untuk menganggap penting pasar MICE Indonesia.
KOMENTAR
0