STP Bandung: Tujuh Windu Mencetak SDM Andal

Tuesday, 03 March 20 Bayu Hari
STP Bandung

Sumber daya manusia merupakan kunci pembuka kemajuan industri pariwisata. STP Bandung yang setiap tahunnya meluluskan 600-an alumni terus berupaya menciptakan ‘kunci’ itu sejak lima dekade lalu.    

Oleh Bonita Ningsih

Berdiri sejak 11 Maret 1962, reputasi Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung sebagai pencetak SDM pariwisata nasional tak terbantahkan. Lulusan STP Bandung, yang lebih tersohor disebut ‘enhai, telah banyak tersebar di pelbagai perusahaan atau instansi terkait kepariwisataan.

“Kalau industri pariwisata mau maju cepat, ya perbanyak pengusaha di dalamnya. Jadi, orientasi kami, setelah lulus bukan (hanya) untuk bekerja dengan orang lain, tetapi juga menjadi bos-nya,” kata Faisal, Ketua STP Bandung.

Lebih lanjut Faisal menjelaskan, STP Bandung ingin menghasilkan SDM yang berani menjadi pebisnis. Dengan begitu, diharapkan banyak lulusan dari STP Bandung yang menjadi pemain besar di bidang pariwisata. “Mereka itu punya ide, kemampuan, gagasan, dan mimpi untuk membuat usaha. Makanya, di sini kami coba buka mindset mereka,” kata Faisal.

Guna merangsang minat untuk menjadi pengusaha di bidang pariwisata, pihak kampus menyediakan Enhai Corner 186 dan food truck. Enhai Corner merupakan wadah berjualan bagi mahasiswa yang baru lulus. Saat ini, terdapat tujuh stan makanan dan minuman yang disediakan di Enhai Corner 186.

BACA JUGA:   JAS Kembangkan Sayap ke Indonesia Timur

Setiap yang ingin membuka stan di sana diminta untuk memberikan proposal terkait ide dan gagasannya mengenai bisnisnya. Semua proposal yang masuk akan diseleksi, diverifikasi, dan divalidasi oleh pihak kampus.

“Setelah enam bulan kemudian, kita evaluasi lagi. Bagi yang sudah mandiri akan kita lepas untuk berjualan di tempat lain. Tetapi, yang kurang laku produknya akan kita coaching lagi supaya bisa berkembang,” katanya.

Sedangkan food truck diisi oleh kelompok mahasiswa seni kuliner yang ada di STP Bandung. Setiap minggunya, mereka ditempatkan di Dago Car Free Day untuk berjualan makanan dan minuman hasil kreasi mereka.

Selain itu, kampus juga mengundang orang-orang sukses di bidang wirausaha untuk memberikan inspirasi dan pengalamannya kepada mahasiswa/mahasiswi. Selanjutnya mereka juga dilatih untuk menyusun model bisnis (pariwisata) yang kemudian menerapkannya.

Belajar Menggelar Acara

Selain SDM andal di bisnis perhotelan, kuliner, dan biro perjalanan, STP Bandung juga mencetak SDM untuk sektor MICE. Tak sekadar teori di kelas, keterampilan para mahasiswa juga dilatih dengan menjadi panitia pelaksana pelbagai acara yang berlangsung di kampus, mulai dari acara wisuda hingga konferensi internasional.

BACA JUGA:   Menghadapi Globalisasi dengan Kolaborasi

“Kami melibatkan mahasiswa untuk memberikan pelayanannya selama wisuda berlangsung. Kemampuan mereka mengenai pengelolaan event dan memberikan layanan pada tamu yang datang akan mereka tunjukkan di sini. Pokoknya, kita full treatment di sini,” kata Faisal.

Kurang lebih ada 150 mahasiswa aktif dan 50 dosen yang membantu terlaksananya acara wisuda, mulai dari paduan suara, orkestra, pembawa acara, penerima tamu, membuat makanan dan minuman, hingga liaison officer (LO).

“Wisuda ini dari mahasiswa untuk mahasiswa juga. Jadi, kami ingin memperlihatkan kepada orang tua bahwa yang kami lakukan ini adalah suatu karya yang semua idenya berasal dari mahasiswa,” katanya.

Selain menggarap acara wisuda secara internal, STP Bandung juga memiliki acara lain bertaraf nasional dan internasional. Salah satu acara nasional yang digelar ialah Profesional and Creative Skill Development (PCSD), yang mengundang berbagai perguruan tinggi di bidang pariwisata untuk melakukan lomba terkait perhotelan, pariwisata, dan perjalanan.

Sementara event internasional yang pernah diselenggarakan ialah Asia Tourism Forum. Acara ini mengundang para praktisi dan akademisi untuk membicarakan topik dan berbagi pengalamannya di bidang pariwisata.

“Kami dua kali menang bidding untuk menjadi host acara ini, pada tahun 2012 dan 2016 lalu. Tapi, nanti kita akan buat acara internasional sendiri yang dinamakan The First NHI Tourism Forum,” jelasnya.

BACA JUGA:   Asa Perusahaan MICE di Tangan Generasi Kedua

Alumni Day

Saat ini STP Bandung mengoleksi 14 program studi (D3, D4, S1, S2) yang terangkum dalam jurusan Perhotelan, Kepariwisataan, dan Perjalanan. Dari total program studi itu, setiap tahunnya STP Bandung meluluskan sekitar 600-700 orang mahasiswa/mahasiswi.

Sementara itu, untuk memudahkan murid didiknya mendapatkan pekerjaan, STP Bandung membuat program Alumni Day. Acara yang diadakan satu tahun sekali ini menghadirkan alumni-alumni yang sudah sukses di bidangnya untuk memberikan ilmu dan pengalamannya di dunia pekerjaan.

“Konsepnya seperti reuni, tetapi kita beri ruang bagi para alumni untuk sharing and care kepada adik kelasnya. Selain sharing pengalaman, mereka juga bisa memberikan donasi kepada adik-adiknya yang kurang mampu,” kata Faisal.

Menurutnya, peran alumni di sini sangat kuat untuk menjembatani mahasiswa dalam memperoleh pekerjaan setelah lulus. Menurut survei yang dilakukan STP Bandung, sebanyak 87 persen mahasiswanya bekerja di industri pariwisata, dan 12 persen bekerja di bidang lain.

“Paling banyak kerjanya di bidang hospitality, lalu di travel, objek wisata, konsultan pariwisata, akademisi, dan terakhir PNS,” kata Faisal. “Memang paling banyak bekerja di swasta, kira-kira 85 persen. Sisanya, baru di pemerintahan dan dunia pendidikan.”