Grup musik legendaris Michael Learns to Rock (MLTR) ternyata masih punya taji. Musisi asal Denmark yang tersohor dengan lagu-lagu romantis itu selalu berhasil menggaet massa di setiap konsernya, meski masa jayanya ada pada era ‘90-an. Pada Sabtu, 13 Februari 2016, menjelang perayaan hari kasih sayang, MLTR menggelar konser bertajuk Indonesia Valentines Tour 2016. Serangkaian tembang legendaris dan romantis milik MLTR pun sukses mengoyak nostalgia penonton. Meski tiket yang terjual hanya 80 persen, The Kasablanka Hall, Kota Kasablanka, terasa hangat malam itu.
Belakangan, ruang 14.000 meter persegi yang ditawarkan The Kasablanka Hall kerap disulap sebagai venue konser, peragaan busana, hingga event korporasi. Pada tahun 2014, gedung yang mampu menampung 5.000 orang ini menjadi tempat konser David Foster. Setahun kemudian, giliran Michael Bolton yang menghibur 3.000 penggemarnya di sini.
The Kasablanka Hall berada di bawah bendera PT Tamam Wahana yang juga menaungi UpperRoom Jakarta yang terletak di Annex Building di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Meski keduanya menawarkan fungsi serupa, masing-masing memiliki segmen pasar sendiri. Sedikit berbeda dengan The Kasablanka Hall, UpperRoom Jakarta, yang memiliki luas 3.600 meter persegi, juga biasa digunakan sebagai tempat menggelar acara pernikahan.
Menurut Kristian Emanuel Yahya, General Manager The Kasablanka, pasar UpperRoom Jakarta dan The Kasablanka cukup manis. Hal ini, tuturnya, ditopang oleh kebutuhan MICE Kota Jakarta yang terus bertumbuh. Tahun lalu, sekitar 60 persen pengguna kedua gedung serbaguna tersebut berstatus repeated customer, alias konsumen yang menjadi pelanggan. “Sekarang, tinggal bagaimana membuat klien yang ada tetap setia, sekaligus mencari klien-klien baru,” katanya.
Selain menyediakan venue MICE, PT Tamam Wahana setidaknya merentangkan sayap bisnisnya dengan merambah industri food and beverages (F&B) dan event organizer (EO). Industri F&B dijalankan dengan mengoperasikan The Kasablanka Catering dan Wayang Bistro, restoran yang menawarkan menu tradisional. “Bisnis MICE tidak lepas dari F&B. Itu alasan kami mengembangkan bisnis restoran dan katering. Rencananya, pada kuartal kedua tahun 2016, kami akan membuka Wayang Bistro di tempat baru,” ungkap Kristian.
Sementara itu, bidang EO dijajaki melalui Goodworks Production. Anak usaha ini memang baru beroperasi pada tahun 2014, namun tiga buah konser dan beberapa acara korporasi sudah ditanganinya. “Menyediakan tempat untuk berbagai kegiatan MICE, lalu merambah industri kuliner, sampai membangun EO merupakan langkah kami mewujudkan misi menjadi one stop shopping untuk MICE,” imbuhnya.
Memperkuat Internal
Tahun lalu, hampir semua sektor industri merasakan dampak dari melambatnya pertumbuhan ekonomi dan melemahnya nilai tukar rupiah. Berbagai perusahaan lintas sektor satu suara menyoal efisiensi di semua lini. Meski merasakan imbasnya, PT Tamam Wahana mengalami pertumbuhan pendapatan rata-rata mencapai 29 persen dalam lima tahun terakhir.
Tahun lalu misalnya, sebagai holding, PT Tamam Wahana mampu merealisasikan 98 persen dari target pendapatan sebesar Rp100 miliar. “Ini pencapaian positif bagi kami, mengingat kondisi perekonomian nasional cukup penuh tantangan. Tahun ini, kami optimistis mampu meraih pertumbuhan pendapatan di angka 30 persen,” terang Kristian.
Meski begitu, gaung PT Tamam Wahana sebagai induk UpperRoom Jakarta, The Kasablanka, The Kasablanka Catering, Wayang Bistro, dan Goodworks Production hanya sayup-sayup terdengar. Oleh karena itu, tahun ini PT Tamam Wahana berencana lebih gencar memperkenalkan diri, salah satunya dengan mengadakan lunch meeting yang mengundang korporasi dari berbagai sektor yang potensial menjadi klien. “Tahun ini, kami ingin market lebih banyak mengenal kami sehingga kesempatan menjadi lebih luas. Lunch meeting dengan mengundang klien potensial merupakan strategi brand dan marketing kami di tahun ini,” imbuh Kristian.
Lunch meeting perdana diadakan pada Kamis, 11 Februari 2016, bertempat di Wayang Bistro, Kota Kasablanka. Sejumlah perusahaan lintas industri, dari perbankan sampai asuransi, diundang untuk mencicipi hidangan The Kasablanka Catering sambil menikmati suasana Wayang Bistro yang santai dan tenang.
Tidak hanya gencar melakukan pengembangan bisnis untuk mewujudkan target menjadi one stop shopping MICE, PT Tamam Wahana juga memprakarsai penguatan tim internal melalui peningkatan kemampuan masing-masing tim. “Filosofinya, ibarat rumah tanpa fondasi, akan mudah roboh. Begitu pula dengan perusahaan. Untuk menjadi besar, perusahaan harus mengokohkan akar. Ini akan membuat kami siap berkompetisi di era Masyarakat Ekonomi ASEAN,” tutur Kristian.
KOMENTAR
0