Wita Junifah: Piawai Melihat Peluang

Saturday, 07 September 19 Bayu Hari
Wita Junifah General Manager Swiss-Belresidences Kalibata Jakarta
Wita Junifah, General Manager Swiss-Belresidences Kalibata Jakarta

Berkiprah selama lebih dari dua dekade di industri perhotelan telah mengasah kepiawaian wanita paruh baya ini memahami seluk-beluk bisnis hotel. Ia paham betul apa yang harus dibenahi, apa yang harus ditingkatkan, dan jeli melihat peluang guna meningkatkan performa hotel yang dipimpinnya.

Tak ayal, performa Swiss-Belresidences Kalibata Jakarta yang dipimpinnya sejak Oktober 2017 lalu memiliki rapor biru. “Saya melihat dari kesempatan atau peluang yang ada sehingga pemasukan saya dibandingkan dari tahun lalu, lebih pada tahun ini,” kata Wita Junifah, General Manager Swiss-Belresidences Kalibata Jakarta.

BACA JUGA:   Hugua: "Indonesia Butuh Bupati Gila!"

Misalnya, ketika melihat tingginya permintaan penggunaan ruang pertemuan, ia pun meminta pada owner untuk menambah ruang pertemuan. Gagasan itu bukan tanpa dasar. Pasalnya, kontribusi MICE terhadap pendapatan hotel terbilang lumayan, sekitar 30 persen.

Ide itu pun dikabulkan owner. Beberapa ruangan kemudian disulap menjadi ruang pertemuan untuk mengakomodasi tingginya permintaan. Walhasil, investasi ruang pertemuan anyar itu dapat balik pokok hanya dalam hitungan bulan. Kini, Swiss-Belresidences Kalibata Jakarta mengoleksi dua ballroom dan sembilan meeting room. Ruang pertemuan terbesar mampu mengakomodasi sekitar 400 orang.

BACA JUGA:   Provaliant Group, Spesialis Karakter Internasional

Terletak di selatan Jakarta, hotel yang dinakhodainya terbilang ramah lingkungan. Setidaknya itu tecermin dari 80 persen lahan hotel merupakan ruang terbuka hijau dan ditumbuhi pelbagai pohon yang rindang.

Namun, dari kacamata Wita, area Treepit, ruang terbuka hijau yang rimbun itu, dapat dikapitalisasi menjadi sumber pendapatan hotel. Area Treepit yang mampu menampung sekitar 1.200 orang ditawarkan sebagai venue acara semisal wedding atau gathering perusahaan.

Guna menangkal keraguan klien untuk menggunakan area Treepit, ia kemudian memasang kanopi di dekat taman. “Kanopi ini dibangun Februari lalu, dan sangat membantu. Dan tempat ini juga dapat digunakan sebagai lokasi event,” katanya.

BACA JUGA:   Aris Dwi Atmoko: Rajin Menggelar Acara

Terkait dengan kompetisi di bisnis perhotelan yang kian meruncing, ia mengatakan pucuk pimpinan di sebuah hotel memang dituntut untuk kreatif dan inovatif melihat peluang yang ada, serta mengikuti tren dan selera konsumen yang sangat dinamis.