Kisah restoran Mendjangan tak lepas dari nama Mourina Irawan, yang akrab disapa Mona. Dari hobi memasak, pada 2015 ia membuka usaha katering kecil-kecilan. Cita rasa masakan Mona membuatnya cepat populer. Banyak orang memesan masakannya untuk acara arisan keluarga dan pesta pernikahan. Pada 8 September 2017, Mona memberanikan diri membuka Restoran Mendjangan di Kemang I No. 2, Jakarta Selatan.
“Pada 8 September 2017 kami soft launching. Restoran Mendjangan akan dibuka untuk umum pada 18 September 2017,” ujar Mona yang piawai membuat masakan Indonesia.
Menurut Mona, nama restorannya diambil dari nama hewan menjangan (rusa). “Menjangan mempunyai karakteristik kekuatan dan kecepatan berlari. Dengan karakteristik ini, Restoran Mendjangan diharapkan cepat dikenal oleh masyarakat karena menyajikan masakan yang kuat dengan rasa bumbu rempah-rempah khas Indonesia,” imbuh Mona.
Mendjangan memiliki atmosfer “rumahan”, yang membuat Anda seperti sedang berada di rumah. Kehangatan keluarga dibantu dengan susunan kursi seperti ruang tamu dan ruang makan dengan jendela-jendela yang dibuka lebar. Suasana ruang yang modern didekorasi dengan kerajinan Indonesia, seperti anyaman rotan, mangkok, dan lampu meja dari Bali. Dari dalam ruangan terlihat kolam renang, yang membuat restoran ini benar-benar senyaman rumah.
Restoran yang berdiri di atas lahan 600 meter persegi itu dibagi menjadi tiga ruang: area makan dalam, area kolam renang yang bisa menampung lebih dari 100 orang, dan area makan taman dengan konsep teater yang bisa menampung 50 orang – untuk standing bisa menampung hingga 70 orang.
Mona mengatakan, berdirinya Restoran Mendjangan ini sudah direncanakan sejak 10 tahun lalu. “Usaha katering sempat vakum karena mengurus anak-anak yang masih kecil. Sekarang anak-anak saya sudah dewasa, dan sekarang suami memercayai saya untuk membuka restoran sehingga akhirnya dibukalah resto Mendjangan ini,” katanya.
Restoran Mendjangan mencoba menjadi “peta” kuliner Indonesia dengan menyediakan menu-menu dari berbagai daerah, semisal masakan Bali, soto padang, bakso malang, nasi goreng bebek, dan lain-lainnya. “Kami membuat masakan sama seperti masakan rumahan. Saya mencari resep dari buku-buku masakan, kemudian saya praktikkan sendiri, lalu berinovasi dengan masakan itu. Hidangan kami semaksimal mungkin menghindari lemak,” ungkapnya.
Restoran Mendjangan menyasar segmen keluarga, anak muda, maupun orang-orang kantoran. Para tamu dipersilakan mengambil sendiri berbagai lauk dan sayuran secara prasmanan. Selain prasmanan, restoran ini juga berkonsep ala carte—pemesanan berdasarkan menu yang tersedia.
Mona menggunakan tagline #LezatnyaJUJUR karena ingin memperlihatkan cita rasa asli Indonesia tanpa hidangan fusion – meskipun Kemang banyak didiami ekspatriat. “Namun, kami juga menyediakan steak karena anak-anak muda sering berkumpul di sini, terutama pada akhir pekan,” imbuh Mona.
Menu paling digemari dari Mendjangan adalah nasi goreng bebek, nasi bali, nasi menjangan, gurame, dan ikan pesmol yang memiliki bumbu rempah kuat. Untuk harga berkisar dari Rp40.000 hingga Rp100.000 untuk makanan dan minuman. Ke depan, Restoran Mendjangan juga dilengkapi ruang meeting di lantai dua untuk mengakomodir berbagai kegiatan sosial.
KOMENTAR
0