Selain kreatif menggelar atraksi pariwisata, sarana dan prasarana pariwisata di Labuan Bajo terus dikembangkan agar dapat menjadi destinasi tujuan wisata dunia.
“Presiden berharap Labuan Bajo bisa menjadi destinasi pariwisata utama kelas dunia. Ini artinya 3A (atraksi, aksesibilitas, dan amenitas) juga harus berkelas dunia. Dari atraksi Labuan Bajo terpilih sebagai Top 3 Best Snorkeling Places in The World dari CNN,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.
Untuk aksesibilitas, kata Arief, Bandara Komodo diharapkan dapat meningkat statusnya menjadi bandara internasional. Selain itu juga dikembangkan pembangunan Kawasan Marina Wisata dan Kawasan Pelabuhan Labuan Bajo, dan pembangunan Jalan Strategis Nasional Lintas Utara Flores (Labuan Bajo-Bari-Reo) serta Lintas Selatan (Labuan Bajo-Warloka-Wae Rebo).
Sementara, untuk amenitas, Labuan Bajo dapat secepatnya memiliki Integrated Tourism Masterplan. Semisal pembangunan homestay di Desa Liang Ndara tempat lokasi pembangunan homepod, pembuatan desain dan rencana pembangunan toko suvenir di Puncak Waringin, pembangunan Research & Tourism Center, dan pembentukan Emergency Response Team.
Di sisi lain dilakukan pula pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan Tempat Pengolahan Sampah, penambahan Armada Pengangkut Sampah, serta Gerakan Peduli Sampah, lalu pengusulan KEK Pariwisata Tana Naga dan Tana Mori di Manggarai Barat.
Untuk atraksi telah dilakukan penataan wisata alam Taman Nasional Komodo, penataan Daya Tarik Wisata Budaya di Desa Liang Ndara, dan penataan Kawasan Batu Cermin.
Sementara itu, dari sisi atraksi, Labuan Bajo juga kreatif untuk mengambil segmen niche market. Semisal menggelar Kejuaraan Tinju Internasional Piala Presiden ke-23 pada 22-28 Juli 2019 di Gorontalo Field, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.
Kegiatan itu diikuti 138 peserta dari 28 negara (Afghanistan, Amerika Serikat, Australia, Vietnam, Italia, Hongkong, Makau, Ukraina, India, Korea Selatan, Kuwait, Nepal, Pakistan, Filipina, Singapura, Srilanka, dan Thailand). Para atlet tinju akan memperebutkan gelar juara pada 14 kelas yang terdiri dari 8 kelas putra dan 6 kelas putri.
Arief menjelaskan melalui kegiatan olahraga berskala internasional, Labuan Bajo dapat terpromosikan secara global.
“Sport event memiliki dampak tidak langsung atau media value, dua kali lipat lebih besar daripada dampak langsungnya. Sebagai ilustrasi Pendapatan sport event diperoleh 60 persen dari TV Broadcasting atau media value, 30 persen dari penjualan merchandise atau suvenir dan iklan di lapangan, serta 10 persen dari penjualan tiket. Hal tersebut membuktikan, sport tourism event dapat mendukung potensi pariwisata dari nilai promosinya,” jelasnya.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengapresiasi terpilihnya Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT sebagai tempat lokasi kejuaraan.
“Terima kasih atas kepercayaannya memilih NTT sebagai lokasi acara. Untuk pertama kali, Manggarai Barat menerima tamu-tamu atlet asing. Tahun depan bila kejuaraan ini diselenggarakan di NTT, saya harap Sumba bisa menjadi lokasi acara. Welcome to Komodo Island. Selamat datang kepada semua atlet dan official,” ujarnya.
Sementara itu, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Labuan Bajo mencapai 134 persen dalam waktu empat tahun, dari 2014 sebesar 38.891 wisman meningkat hingga 91.330 wisman pada 2018.
KOMENTAR
0