Berkeliling kota Bandung belum lengkap rasanya jika tidak berkunjung ke Saung Angklung Udjo (SAU). Dengan lahan kurang lebih 2 hektare, tempat ini dirancang sebagai sebuah sanggar pertunjukan seni, laboratorium pendidikan, sekaligus obyek wisata budaya khas daerah Jawa Barat.
Keberadaan Saung Angklung Udjo sudah dirasakan masyarakat sekitar pada tahun 1966. Sang pemilik, Udjo Ngalagena atau yang biasa disebut Mang Udjo, bersama istrinya Uum Sumiati mendirikan tempat ini untuk memperkenalkan kesenian Jawa Barat, khususnya angklung.
Semasa hidupnya, Mang Udjo sudah dijuluki sebagai Legenda Angklung. Ia memiliki cita-cita dan harapan untuk melestarikan angklung sebagai seni dan identitas budaya Jawa Barat yang membanggakan. Oleh karenanya, SAU mampu menghadirkan angklung mulai dari proses pembuatannya hingga cara memainkannya.
Untuk mengunjungi SAU tidak perlu menunggu rombongan, datang dengan jumlah kecil pun tidak masalah. Seperti yang dilakukan Sulistyo (22) yang datang ke SAU hanya dengan dua saudara sepupunya. Ia mengunjungi Saung Angklung Udjo untuk menghabiskan waktu liburnya bersama saudaranya sambil belajar kesenian Jawa Barat.
“Saya ingin tahu kesenian Jawa Barat itu seperti apa karena saya ini orang Betawi. Setelah jalan-jalan ke beberapa tempat di Bandung, lalu akhirnya kita memutuskan untuk datang ke sini,” ujar Tyo, begitu sapaan akrabnya.
Berkeliling kota Bandung belum lengkap rasanya jika tidak berkunjung ke Saung Angklung Udjo (SAU). Dengan lahan kurang lebih 2 hektare, tempat ini dirancang sebagai sebuah sanggar pertunjukan seni, laboratorium pendidikan, sekaligus obyek wisata budaya khas daerah Jawa Barat.
Keberadaan Saung Angklung Udjo sudah dirasakan masyarakat sekitar pada tahun 1966. Sang pemilik, Udjo Ngalagena atau yang biasa disebut Mang Udjo, bersama istrinya Uum Sumiati mendirikan tempat ini untuk memperkenalkan kesenian Jawa Barat, khususnya angklung.
Semasa hidupnya, Mang Udjo sudah dijuluki sebagai Legenda Angklung. Ia memiliki cita-cita dan harapan untuk melestarikan angklung sebagai seni dan identitas budaya Jawa Barat yang membanggakan. Oleh karenanya, SAU mampu menghadirkan angklung mulai dari proses pembuatannya hingga cara memainkannya.
Untuk mengunjungi SAU tidak perlu menunggu rombongan, datang dengan jumlah kecil pun tidak masalah. Seperti yang dilakukan Sulistyo (22) yang datang ke SAU hanya dengan dua saudara sepupunya. Ia mengunjungi Saung Angklung Udjo untuk menghabiskan waktu liburnya bersama saudaranya sambil belajar kesenian Jawa Barat.
“Saya ingin tahu kesenian Jawa Barat itu seperti apa karena saya ini orang Betawi. Setelah jalan-jalan ke beberapa tempat di Bandung, lalu akhirnya kita memutuskan untuk datang ke sini,” ujar Tyo, begitu sapaan akrabnya.
KOMENTAR
0