Tiga Fakta Unik Yang Ada Di Bali

Monday, 07 June 21 Harry
desa wisata penglipuran bali
Desa Wisata Penglipuran, Bali.

Panorama alam, keunikan budaya, dan sektor ekonomi kreatif di Bali merupakan tiga hal utama yang memikat banyak wisatawan untuk datang dan kembali lagi ke Bali. Hal tersebut juga didukung oleh sarana dan prasarana di Bali yang telah sangat mumpuni untuk menunjang berbagai aktivitas wisatawan.

Tak heran jika Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menilai program Work From Bali yang dicanangkan pemerintah akan punya dampak besar bagi pulau ini.

Work from Bali juga memberikan multiplier effect kepada produk-produk ekonomi kreatif dan UMKM seperti kuliner, suvenir maupun fesyen dan juga kegiatan ekonomi rakyat lainnya hingga 70 persen,” kata Sandiaga.

BACA JUGA:   Kawasan Nusa Dua Bali Dijadikan Pilot Project Wisata New Normal

Selain ketiga hal di atas yang menjadi daya tarik utama pariwisata Bali, ternyata ada sederet fakta-fakta unik yang dimiliki oleh Bali sehingga menjadi incaran para wisatawan untuk datang. Berikut beberapa di antaranya.

Situs Warisan Dunia UNESCO

Sistem Subak merupakan organisasi pengelolaan sawah di Bali yang menggabungkan harmonisasi antara hubungan Tuhan, manusia, dan alam sekitar. Subak menampilkan pemandangan sawah hijau yang bersusun seperti tangga sehingga menjadikannya latar belakang indah untuk berfoto. Sistem subak ini antara lain bisa ditemukan di daerah Jatiluwih, Tabanan.

BACA JUGA:   Baru 40 Persen Wisman Bayar Tarif Masuk Bali, Kemenparekraf Tingkatkan Sosialisasi

Desa Terbersih di Dunia

Selain menjadi salah satu desa terindah di dunia, Desa Wisata Penglipuran di Bali juga pernah meraih predikat sebagai desa terbersih di dunia. Desa dengan luas 112 hektare ini terdiri dari 12 hektare area rumah penduduk, 49 hektare area ladang, dan 37 hektare area hutan bambu.

Destinasi Favorit Bagi Digital Nomad

BACA JUGA:   Dukung Pelaksanaan G20, RedDoorz, Berikan Edukasi Kepada Wisatawan

Canggu dan Ubud merupakan destinasi digital nomad favorit. Bahkan, di dua kawasan ini sudah mulai menjamur coworking space untuk bekerja maupun bersantai, baik untuk pekerja lokal maupun pekerja asing.