Pandemi COVID-19 yang melanda hampir seluruh dunia berdampak terhadap industri pariwisata beserta komponen pendukung perjalanan di dalamnya. Padahal, tidak sedikit perekonomian masyarakat yang masih bergantung dari kunjungan wisatawan di daerahnya.
Bisnis pariwisata sudah mengalami stagnasi semenjak pandemi merebak di Indonesia pada awal Maret 2020. Ditambah dengan adanya gelombang ke-2 dan ke-3 di beberapa negara dunia dan pemberlakuan pembatasan aktivitas, membuat bisnis pariwisata belum berjalan dengan normal.
Dalam menghadapi kondisi tersebut, Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) mengajak seluruh anggotanya untuk melakukan berbagai hal bermanfaat bagi bisnisnya. Salah satu yang dilakukan ialah dengan menggelar acara virtual travel mart yang merupakan inisiasi dari Indonesian Tour Leader’s Forum (ITLF).
ITLF adalah forum milis outbound tour leader yang didirikan oleh Herry Marhono dibantu oleh dua moderator, yakni Tonny Syiariel dan Pauline Suharno, pada 30 Januari 2006. ITLF merupakan forum pertukaran informasi antara pelaku pariwisata outbound (perjalanan ke luar negeri), mulai dari cuaca di destinasi, peraturan bea cukai, informasi toko, restoran, peraturan pemerintah setempat, dan hal-hal terkait lainnya.
Dengan misi yang sama, ITLF menyelenggarakan virtual travel mart sebagai sarana bertukar informasi antara pelaku pariwisata di luar negeri dengan travel agent di Indonesia. Virtual travel mart kali ini diselenggarakan pada 2 November 2020 dan menjadi acara ketiga yang telah digelar selama pandemi.
Dalam kondisi pembatasan perjalanan antar-negara, pelaku pariwisata dari negara lain sulit melakukan sales visit ke travel agent di Indonesia. Oleh karenanya, virtual travel mart ini dijadikan jembatan bagi pelaku pariwisata internasional untuk bertemu secara virtual dengan mitra bisnisnya di Indonesia.
Pauline Suharno, Sekretaris Jenderal ASTINDO, menjelaskan bahwa virtual travel mart ini menghadirkan 23 sellers dari luar negeri yang terdiri dari tur operator, toko suvenir, restoran, hingga akomodasi. Format acara yang dihadirkan ialah masing-masing sellers akan memberikan presentasi secara singkat kepada para buyers terkait produk dan jasa yang dimilikinya. Acara ini dimulai sejak pukul 14.00 WIB dan berakhir pada pukul 17.00 WIB.
“Para mitra luar negeri dapat mempromosikan perusahaannya serta memberikan informasi terkini terkait produk-produk wisata dan destinasi yang akan dipasarkan pasca-pandemi nanti,” ujarnya.
Pauline menambahkan, ASTINDO memiliki peran dalam menghadirkan buyer yang merupakan travel agent di seluruh Indonesia. Ada lebih dari 200 buyers yang tersebar di 26 kota Indonesia yang telah bergabung di acara tersebut.
“Konsep virtual ini sangat baik karena dari segi buyer dan seller mendapat keuntungan yang sama di dalamnya, tidak perlu mengeluarkan biaya tiket pesawat dan akomodasi selama acara,” dia menambahkan.
“Kami juga telah melakukan destination sharing, terutama untuk negara yang sudah mulai kembali membuka border untuk WNI. Sebelumnya, kami juga aktif memberikan pelatihan serta sertifikasi bagi anggota kami,” katanya lagi.
KOMENTAR
0