BBTF 2019 Ukir Banyak Prestasi

Tuesday, 09 July 19 Nila Sofianty
BBTF 2019

Sejumlah catatan bagus dan banyak prestasi ditorehkan oleh Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2019 yang memasuki tahun ke-6, di antaranya adalah banjir pujian dari banyak pihak, termasuk seller dan buyer.

Optimisme besar juga dirasa banyak pihak akan penyelenggaraan di tahun depan dengan proyeksi transaksi lebih besar 10 persen dari pencapaian tahun ini yang Rp9,06 triliun, yakni menjadi Rp10 triliun lebih.

Bayu Rahmadhi, Director of Sales & Marketing Gangga Experience yang menjadi seller di BBTF 2019, mengatakan, tahun ini kualitas buyer makin bagus dan memenuhi harapan pihak manajemennya. “Semua buyer yang berinteraksi dengan kami sangat berkualitas dan memenuhi harapan kami, kami yakin setelah ini ada potensi buying untuk kami,” ujar Bayu.

Bayu menambahkan, pihak penyelenggara juga sangat komunikatif dan mampu me-manage event dengan baik dan memuaskan para peserta. “Penyelenggaraan secara keseluruhan sangat bagus. Panitia juga sangat welcome dengan masukan kami. Sebelumnya, secara intens panitia selalu bertanya bagaimana dan apa yang kami butuhkan, dan dengan sigap memberi solusi. Semua panitia, terutama Pak Tanto, sangat perhatian kepada para peserta, jadi kami merasa segalanya lancar dan happy,” ujar Bayu.

BACA JUGA:   Bali & Beyond Travel Fair 2018 Promosikan Desa Wisata

Hal yang sama juga disampaikan oleh seller dari Timor Leste, Mufizah Moeslim, yang juga mendapat banyak buyer potensial dari ajang ini. Selain itu, sejumlah program yang dilakukan selama acara sangat berkesan. “Kami mendapatkan banyak keuntungan dari mengikuti BBTF, selain mendapatkan potensial buyer kami juga terbantu berpromosi tak hanya kepada para buyer, tapi juga semua pihak, plus kami saling berinteraksi dengan peserta dan bisa belajar banyak,” ujar Mufizah Moeslim.

Sementara itu, Paul Chern, buyer dari Travel Malaysia Commision yang beberapa kali mengikuti BBTF, mengatakan bahwa secara keseluruhan penyelenggaraan berlangsung baik, dan seller semakin beragam sehingga para buyer mendapat banyak pilihan. Ia juga mengaku amat menyukai suguhan makanan dari Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).

BACA JUGA:   Kementerian Pariwisata akan Terus Dukung BBTF

“Meski bisa dibilang ekonomi tahun ini terbilang sulit, tetapi service penyelenggaraan makin baik dan seller beragam serta memenuhi ekspektasi kami. Ada kendala yang tak berarti, tapi masih wajarlah,” ungkap Paul.

Saat penutupan acara Ketua Panitia BBTF 2019 Ketut Ardana mengatakan, peningkatan target yang ditetapkan pada pelaksanaan acara tahun depan adalah akan mengundang 260 sellers dari 5 negara dan 350 buyers dari 50 negara, sedangkan tahun ini pencapaiannya 232 sellers dan 303 buyers dari 46 negara.

“Paling menarik BBTF tahun ini ada 19 provinsi dan 27 kabupaten ikut serta, dan pertama kali ada buyer dari salah satu negara Timur Tengah, yakni Maroko. Potensi transaksi sebesar Rp9,06 triliun tahun ini diperoleh buyer yang diundang secara fully hosted dengan produksi minimal 10.000 wisatawan per tahun dan partial hosted dengan produksi 5.000 wisatawan, ditambah dengan undangan buyers baru lainnya yang mempunyai prospek,” ujar Ardana.

BACA JUGA:   Sambut Ekonomi Digital Melalui IESE

Dari beberapa transaksi, Ardana memperkirakan untuk kategori MICE sebesar 20 persen. Ke depan, pihaknya akan mengatur untuk secara spesifik ruang khusus transaksi baik sektor MICE, leisure, atau minat khusus.     

Selain peningkatan dari segi kuantitas, tahun depan BBTF akan mengangkat tema “Going Further For Cultural Heritage” serta menambah serangkaian aktivitas yang bermanfaat bagi semua partisipan.

Provinsi Sumba Barat juga akan menjadi co-host BBTF 2020. Ardana menambahkan pentingnya wilayah dengan sebutan tanahnya para Dewa tersebut sebagai produk tambahan paket yang ditawarkan selain Bali sebagai gerbangnya, terlebih Sumba Barat telah menyandang sebagai pulau terindah di dunia dengan kelebihan alam, budaya, dan masyarakatnya.

“Nantinya Sumba Barat akan ditampilkan dalam wajah website kami dan diharapkan sebagai produk tambahan bagi wisatawan selain di Bali,” tandas Ardana.