Pagelaran event sport tourism, Dieng Orienteering Race, akan segera diselenggarakan pada 19-21 Mei 2023 di Kawasan Wisata Dieng, Jawa Tengah. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan destinasi wisata, budaya, dan keindahan alam sekitar Dieng
Orienteering Race sendiri merupakan sekelompok olahraga yang membutuhkan keterampilan navigasi menggunakan peta dan kompas. Peserta akan melakukan navigasi dari point ke point di medan yang beragam dan bergerak dengan kecepatan, kemampuan membaca peta, pengetahuan navigasi, stamina dan olah fisik yang baik.
“Tahun ini ada dua kategori yaitu berlari dan bersepeda. Jadi, para peserta tidak hanya sekadar lari atau bersepeda saja, tetapi, juga sambil navigasi untuk mencari rute sendiri dan menemukan titik-titik kontrol di medan sebenarnya,” kata Rahman Mukhlis, Race Director Dieng Orienteering Race 2023.
Mengambil tema “Collaborate Energy Above The Clouds”, acara ini akan menggandeng berbagai stakeholder untuk mempromosikan pariwisata Indonesia sekaligus meningkatkan produk ekraf lokal. Acara ini akan berkolaborasi dengan kegiatan Road To Dieng Culture Festival, yang merupakan sebuah event budaya tahunan di Dieng. Selain itu, kerja sama juga dilakukan dengan penyelenggaraan pameran IIOutfest yang biasa digelar di Jakarta.
“Jadi, nanti saat acara berlangsung akan ada pameran di dalamnya. Harapannya, Dieng Orienteering Race dapat mempersatukan pelaku produk outdoor, kuliner, ekraf, hingga acara musik, kesenian dan budaya,” ujar Rahman.
Arinta Eka Desti Mustika, Duta Pariwisata/Atlet DIENG Orienteering Race 2023, menambahkan bahwa para peserta harus berlari sambil mencari satu titik mengandalkan navigasi. Pihak penyelenggara akan memberikan peta dan kompas bagi para peserta untuk mencari titik tersebut secara beregu maupun individu.
“Para peserta hanya bisa menggunakan peta dan kompas saja, tidak boleh pakai handphone atau gadget lainnya. Jadi, peserta tidak bisa menggunakan google maps untuk mencari titik yang disediakan yang berjumlah 24 titik,” ucap Arinta.
Terdapat beberapa kategori yang telah disiapkan penyelenggara yaitu jarak tempuh 4,8, dan 10 kilometer. Para pemenang akan ditentukan berdasarkan kecepatan, ketepatan, dan kelestarian lingkungan. Pada tahun ini, Rahman, menargetkan dapat menghadirkan minimal 200 peserta dalam Dieng Orienteering Race.
“Tahun lalu itu kami berhasil mendatangkan 198 peserta dari 8 provinsi Indonesia dan 3 negara. Tahun ini, peserta asing yang sudah konfirmasi berasal dari Malaysia dan diharapkan dapat bertambah lagi,” Rahman menambahkan.
Bertujuan untuk mempromosikan wisata di sekitar Dieng, membuat acara ini mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Direktur Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf, Dessy Ruhati, mengatakan bahwa bentuk dukungan yang diberikan oleh pihaknya adalah melalui publikasi dan juga promosi, salah satunya saat The Weekly Brief With Sandi Uno yang digelar setiap minggu.
“Selain itu, kami juga mendukung acara ini dalam bentuk sarana dan prasarana selama kegiatan berlangsung,” Dessy menambahkan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan bahwa acara ini merupakan lomba orienteering paling menantang di Indonesia karena dilakukan di ketinggian 2.000 mdpl. Dengan demikian, para peserta harus memiliki riwayat kesehatan yang bagus lantaran lokasinya memiliki cuaca ekstrim dan dingin.
“Perlombaan ini akan mengajak peserta mengelilingi keindahan wisata alam dan budaya di sekitaran Dieng. Mereka akan merasakan sensasi lomba orienteering dengan situasi yang menantang,” kata Sandiaga.
Bagi masyarakat yang tertarik mengikuti perlombaan ini dapat melakukan pendaftaran seharga Rp250.000/orang atau Rp500.000 untuk kategori kelompok. Dengan total hadiah yang akan dibagikan sebesar Rp35 juta.
“Harga tersebut khusus warga negara Indonesia, sedangkan untuk wisatawan asing bisa dua kali lipatnya,” ungkap Rahman.
KOMENTAR
0